Star Wars adalah salah satu franchise film yang sangat keren dan juga legendaris. Ketika tulisan ini diunggah, franchise ini telah berusia 44 tahun. Dan, kerennya di usianya yang sudah uzur tersebut, franchise karya George Lucas ini, masih terus eksis. Terlebih fanboy-nya yang kesetiannya tiada henti-hentinya (termasuk penulis).
Namun ironisnya walau sudah eksis selama 4 dekade, masih saja ada dari kita atau bahkan fanboy-nya, yang suka keliru atau bahkan salah banget ketika menanggapi hal-hal utama yang ada di film-filmnya.
Hal utama di sini bisa karakternya, dialognya, nama planet, dan sebagainya. Namun dari sekian banyak aspek yang keliru tersebut, berikut adalah 5 hal utama di film Star Wars yang sering bikin penggemar keliru.
5. Bahasa alien adalah buatan fiktif
Tidak heran jika banyak fans bahkan awam memiliki asumsi ini. Karena ya plot dan latar Star Wars, adalah planet antah berantah khayal.
Jadi ya sekali lagi gak heran juga, jika kita menganggap semua bahasa yang diucapkan oleh ras-ras planet-nya adalah bahasa buatan (made-up). Well, disinilah kita keliru banget. Karena rata-rata bahasanya juga merupakan campuran dari bahasa real-life dari negera spesifik tertentu.
Contoh: Co-pilot Lando Calrisssian (Billy Dee Williams), Nien Nunb (Richard Bonehill) ketika bercakap dengan Lando di Star Wars Episode VI: Return of the Jedi (1983), menggunakan dua gabungan bahasa tradisional Afrika: Haya dan Kikuyu.
Bahasa Ewok, ada gabungan bahasa Tibet. Dan untuk Kanjiklubber di Star Wars: The Force Awakens (2015), rata-rata ada elemen bahasa Sunda dan beberapa dialek Indonesia lain yang kemudian di-mix sedemikian rupa agar tetap terdengar sepeti bahasa alien asing.
Baca juga: 5 Kisah Komik She-Hulk yang Wajib Diadaptasi ke Seri Disney Plus
4. 12 Parsec adalah satuan waktu
WOW! Kekeliruan geeky ini masih sering banget terjadi hingga sekarang. Dan kekeliruan ini terjadi karena pernyataan klasik Han Solo (Harrison Ford) di Star Wars: A New Hope (1977).
Ya dikatakan bahwa pesawat ikonik Millenium Falcon bisa mencapai Kessel Run kurang dari 12 Parsec. Nah kata SEC di Parsec, kerap dianggap banyak orang dari kependekan, “Second”. Dan Second seperti kita tahu adalah satuan waktu (time).
Tapi kalau kamu nonton lagi Solo: A Star Wars Story (2018), jelas banget di film itu diperlihatkan, kalau Parsec adalah satuan untuk menjelaskan loncatan jarak (distant) yang bisa diambil oleh sebuah pesawat ketika melewati Kessel Run nya.
3. Judul awal episode 6 adalah Revenge of the Jedi
Nah lagi dan lagi, wajar banget jika banyak fanboy yang meyakini kebenaran aspek Star Wars ini,
Pasalnya memang terdapat pernyataan legendaris yang mana, George Lucas awalnya memang sudah menamakan film penutup trilogi orisinilnya dengan Star Wars: Revenge of the Jedi.
Namun karena Star Wars alaminya adalah film keluarga (baca: ditonton audiens cilik juga), alhasil, kata “Revenge” diganti menjadi “Return”. Walau pernyataan ini sangat masuk akal, namun keyakinan ini sangat keliru.
Dari awal Lucas membuat draf filmnya, film ini memang sudah diberi judul Return of the Jedi. Namun ketika dalam proses pembuatan filmnya, penulis screenplay nya, Lawrence Kasdan, mengatakan kalau judul Return of the Jedi, terdengar sangat lemah.
Mendengar saran Kasdan dan juga melihat keseluruhan storyline-nya, maka judul pun dirubah menjadi Revenge of the Jedi. Bahkan, perubahannya ini kala itu sudah sampai diiklankan di televisi.
Tapi beberapa minggu sebelum tanggal rilis filmnya, 25 Mei 1983, Lucas kembali memutuskan untuk menggunakan judul yang dari pertama ia tintakan di draf naskahnya, Return of the Jedi.
Baca juga: 6 Soundtrack Drakor Mr Queen yang Sedang Hits!
2. Kemampuan menembak Storm Trooper selalu buruk
Nah hingga kini, aspek Star Wars ini masih sering diyakini bahkan, diperdebatkan. Dan memang seperti yang ditampilkan di film-film dan seri-seri Star Wars sejauh ini, tembakan blaster anak buah kekaisaran ini selalu gak kena targetnya.
Tapi perlu kamu ingat, seringkali juga tembakan mereka kena target dan, apakah kamu masih ingat dengan salah satu adegan pembuka di A New Hope?
Ya, di adegan yang menampilkan Obi-Wan Kenobi (Ewan McGregor) dan Luke Skywalker (Mark Hamill) di Tatooine, Obi-Wan mengomentari tanda bekas tembakan di kendaraan milik ras alien, Jawa (yap benar nama ras nya, sama seperti nama pulau dan suku di Indonesia).
Dan di komentarnya, Obi-Wan mengatakan bahwa bekas tembakan akurat di kendaraan tersebut, hanyalah Storm Trooper yang bisa seakurat itu.
Nah kalau demikian, lalu kenapa sering banget kita lihat bidikan tembakan Storm Trooper selalu meleset? Ya banyak faktor sih. Tapi kalau menurut penulis, lebih ke alasan taktis.
Bisa saja mereka sengaja meleset-lesetkan tembakan ketika bertarungnya demi membaca setiap gerakan atau langkah perang dari pasukan pemberontak (rebel alliance).
Sehingga nantinya karena telah membaca setiap gerak-gerik mereka, ketika kedua kubu ini berperang lagi, kubu Storm Tropper (kekaisaran), kini sudah memiliki banyak artileri / gerakan penangkalnya. Tapi sekali lagi itu pendapat penulis saja ya.
1. “Luke, I am Your Father”
Dan inilah aspek utama Star Wars yang hingga kini banyak orang masih sering banget-banget keliru. Bahakan bisa dikatakan, bukan keliru lagi sih. Melainkan aspek keyakinan ini adalah SALAH BESAR.
Ya yang benar adalah, “No, I am Your Father”. Dan aspek keliru Star Wars ini, sampai sekarang di tahun 2021, masih saja terjadi. Bahkan, sudah dianggap sebagai salah satu efek Mandela (Mandela Effect) yang paling terkenal.
Dan mungkin kita sering bertanya, “kenapa masih saja ada yang salah padahal, sudah tahu salah? Mungkin jawaban utamanya adalah karena kebiasaan (custom) orang-orang yang menganggap “Luke I Am Your Father” lebih mudah diingat.
Atau bisa juga karena parodi (bercandaan) satu-dua orang kala itu yang karena saking hebohnya, langsung sembarang mengatakan “Luke, I am Your Father”.
Nah, itulah tadi 5 hal utama di Star Wars yang masih banyak dari kita keliru banget hingga detik ini. Semoga setelah membaca pembahasan ini, kita gak akan keliru atau salah lagi, ya!