Skyepod – Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kian cerdas dan semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Tak luput, real estate kini menjadi sektor yang turut “takluk” dengan AI. Khususnya Zillow, perusahaan database real estate online asal AS, yang menggunakan AI untuk menyempurnakan layanannya. Jadi sederhananya, sekarang AI bisa carikan rumah sesuai seleramu.
Jeremy Wacksman, Kepala Pemasaran Zillow mengungkapkan, bahwa perusahaan sedang mengalami “evolusi dari kotak pencarian menjadi asisten.” Zillow akan diubah dari mesin pencari real estate sederhana menjadi alat yang mampu memahami konsumen.
Tak pelak, AI diterapkan ke dalam mesin pencari melalui fitur baru yang disebut ‘urutan personalisasi (personalized sort)’. Fitur ini direncanakan akan diluncurkan mulai akhir tahun ini. Seperti apa kerjanya?
Singkatnya, ‘urutan personalisasi’ ini akan mempelajari jenis kriteria pencarian konsumen dan kemudian merekomendasikan rumah berdasarkan hasil tersebut.
Sebenarnya, Zillow sudah menyediakan fitur semacam itu, namun ‘urutan personalisasi’ diklaim akan lebih cerdas dari sebelumnya. Fitur ini akan mempelajari tak hanya apa yang konsumen cari dari sebuah rumah, tetapi juga menerapkan preferensi yang diinginkan untuk wilayah.
Misalnya, jika mencari rumah yang dekat dengan sekolah, bioskop, atau fasilitas lainnya, Zillow akan merekomendasikan opsi tambahan untuk konsumen sesuai kriteria tersebut, meski di daerah yang berbeda.
AI juga akan mampu memperhitungkan selera dekorasi konsumen. AI menganalisis perkiraan interior yang disukai konsumen, mulai dari hasil foto rumah yang dicari. Interior dapur, ruang keluarga, dan kamar tidur tertentu, akan masuk dalam rekomendasinya.
AI juga akan diterapkan pada aplikasi 3D Home Zillow mendatang, ini layaknya layanan Google Street View untuk melihat bagian dalam rumah.
Penggunaan AI dalam aplikasi 3D Home ini akan memungkinkan siapa saja dapat mengambil gambar 360° dari properti mereka, tanpa perlu kamera 3D yang mewah. Konsumen hanya perlu merekam serangkaian file
video interior.
Kemudian, aplikasi akan menggabungkannya melalui AI untuk mendeteksi bagian batas dan area tumpang tindih. Gambar 3D rumah pun tercipta, dan dapat dilihat melalui ponsel, sekaligus “dikunjungi” dengan kacamata VR.
Jika pengaplikasian AI sukses menyempurnakan layanan, Zillow masih memiliki banyak tugas untuk dikerjakan. Rekomendasi harus bisa mengarahkan konsumen ke rumah yang paling disukai, dan gambar 3D tentunya bisa dikemas lebih menarik dibandingkan foto biasa.