WhatsApp ikut bertanggung jawab mengamankan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019 dari penyebaran berita palsu atau hoaks. Aplikasi kirim pesan milik Facebook itu akan membuka layanan call center Anti Hoaks.
WhatsApp bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan ICT Watch dalam membuat call center Anti Hoaks di Indonesia.
“Kami bekerjasama dengan Mafindo dan ICT untuk membuat hotline pengecekan fakta. Ada funding riset sebesar US$1 juta untuk mengetahui iklim dan tantangannya,” kata Victoria Grand, VP Public Policy & Communication Whatsapp.
Baca juga: JD.id Uji Coba Kirim Paket Pakai Drone di Indonesia
Untuk nomor call center Anti Hoaks ini akan diumumkan setelah pembicaraan dengan Mafindo dan ICT rampung.
Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara juga sangat mengapresiasi keinginan WhatsApp untuk memberantas hoaks di Indonesia dengan menerapkan kebijakan pembatasan meneruskan (forward) pesan hanya sampai lima kali.
“Pembatasan itu membantu meminimalisir konten negatif dan hoaks. Batasan jumlah forward bertujuan amat baik untuk mengurangi potensi viralnya hoaks,” ungkap Rudiantara.
Baca juga: Switch Konsol Game Terakhir Nintendo?
Rudiantara menegaskan perhatian pemerintah menekan angka penyebaran hoaks. Meskipun tidak bisa menjamin 100 persen hoaks tidak akan tersebar.
“Tugas kita adalah mitigasi risiko. Bagaimana menekan penyebaran, membuat angkanya serendah mungkin,” ungkap Rudiantara.
Ia juga menyampaikan modus penyebaran hoaks menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan.
“Modus penyebaran hoaks menggunakan media sosial, posting dulu di FB, kemudian diviralkan melalui WhatsApp. Kemudian akun FB yang posting tadi dihapus. Ini yang kita perhatikan number of virality,” papar Rudiantara.