Sudah dengar tentang Matahari buatan China ? Nah, berikut Skyegrid Media telusuri cara kerjanya, dan rangkum se-sederhana mungkin agar kita semua mudah mengerti.
Sebelum kita lanjut, ada baiknya kita lihat dahulu alasan dibalik mega proyek ini. Jadi kita tidak berasumsi yang tidak-tidak. Apalagi berasumsi ada manusia ingin menantang Tuhan pencipta alam semesta.
Proyek ini dibangun untuk menjadi alternatif sumber energi bersih yang kuat dan ramah lingkungan. Cara ini diklaim menciptakan energi lebih bersih dan lebih aman daripada reaktor nuklir biasa.
Lebih bersih karena, fusi (penggabungan dua unsur) pada reaktor ini tidak menghasilkan limbah radioaktif, dan mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian bahan atom.
Proyek ini juga merupakan proyek kolaborasi para ilmuwan dari 35 negara. Jadi tidak murni dari negara China saja. Pastinya, tujuan untuk menemukan sumber energi baru pengganti fusi nuklir, merupakan tanggung jawab kita semua bukan.
Faham? Ok, lanjut
Hidrogen
Bahan utama dari matahari buatan China ini adalah Hidrogen. Dengan massa atom 1,00794 amu [a], hidrogen (H) merupakan unsur teringan di dunia dan mengandung gas diatomik yang sangat mudah terbakar.
Panjang jika kita bahas tentang hidrogen di artikel ini. So, kalau senggang, kamu bisa mencari tahu tentang Hidrogen selengkapnya di sini.
Ketika unsur kimia tersebut bergabung, dipastikan akan tercipta energi panas yang luar biasa. Proses ini dikenal dengan fusi nuklir dan berbeda dengan reaktor nuklir biasa yang menerapkan fisi (pembelahan) inti atom.
Baca juga: Ada Benda Raksasa Misterius di Bulan, Alien?
Reaktor EAST

experimental tokamak fusion reactor buatan General Atomics di San Diego
Sebelum kita lanjutkan bahasannya lebih lanjut, kita lihat dulu alat atau tools yang digunakan untuk proses fusi tersebut. Alat yang bernama Tokamak seperti yang bisa kamu lihat pada foto di atas, adalah salah satu jenis ruang isolasi magnetik yang mampu mengendalikan plasma panas hasil fusi termonuklir.
Nah, Tokamak yang digunakan sebagai medan uji coba mega proyek matahari buatan china adalah Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Dioperasikan sejak 2006 oleh Hefei Institutes of Physical Science, untuk proyek proyek Chinese Academy of Sciences.
Untuk EAST ini, China menggunakan struktur penyangga magnet superkonduktor dengan berat 20 ton yang dirakit di Prancis. Tapi tetap, tantangan terbesar reaktor EAST ini, adalah bagaimana caranya bertahan dari panas luar biasa dalam waktu lama, untuk bisa menciptakan sumber energi secara praktikal.
Bagaimana Tokamak bekerja
Pada suhu ekstrim, elektron yang dipisahkan dari inti atom dan gas, akan menjadi plasma, sebuah bentuk materi terionisasi yang mirip dengan gas. Plasma terdiri dari partikel bermuatan (inti positif dan elektron negatif).
Medan Plasma adalah bentuk yang sangat lemah, kira-kira sekitar satu juta kali lebih padat dari udara yang kita hirup. Di dalamnya terdapat elemen-elemen ringan yang dapat melebur dan menghasilkan energi.
Seperti mesin kendaraan bermotor, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk mencapai fusi di dalam Tokamak. Yang pertama adalah suhu tinggi, kepadatan partikel dan timing yang tepat.
Suhu tinggi digunakan untuk memicu tumbukan energi tinggi. Lalu partikel plasma yang kepadatannya telah ditentukan, dijadikan medan tabrakan. Terakhir, waktu atau timing terjadinya tabrakan harus diseting setepat mungkin agar benturan energi yang akan diciptakan maksimal.
Energi yang dihasilkan melalui fusi atom tadi, lalu diserap sebagai panas oleh dinding Tokamak yang berbentuk seperti bejana. Sama seperti pembangkit listrik konvensional, pembangkit listrik fusi akan menggunakan panas ini untuk menghasilkan uap, untuk kemudian dikonversi menjadi listrik melalui turbin dan generator.
Semakin tinggi panas yang dihasilkan, tentu semakin besar energi yang bisa tercipta.
Baca juga: Duh, Ada Bulan Versi Made In China
Kesimpulan
Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di Bumi. Biasanya, dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana.
Akan tetapi, ilmuwan percaya bahwa suhu yang sangat panas tersebut baru suhu minimal yang dibutuhkan jika mereka berniat untuk menciptakan reaktor nuklir mandiri.
Dengan kata lain, masih ada tahapan berikutnya yang harus dilakukan tim ilmuwan untuk dapat mewujudkan sumber energi mutakhir yang mereka inginkan.
Jadi.. itu mengapa Tokamak diberi istilah sama dengan matahari buatan yang identik dengan sumber panas alami.
Terlepas dari istilah Matahari buatan china yang “klikbait” banget, minimal kita jadi sedikit melek tentang perkembangan teknologi. Dimana diluar sana, orang-orang terus berfikir untuk mencari alternatif sumber energi baru.
Terus, kita mau baca lebih lanjut, atau balik lagi login ML buat push rank? 😉