Game saat ini bukan hanya sekedar untuk hiburan untuk para gamer. Tapi, sudah dipakai untuk kebutuhan yang serius atau disebut sebagai gamification.
Hal tersebut diungkap oleh Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari.
Menurutnya, game awalnya untuk hiburan, tapi sekarang sudah menjadi gamification yang dipakai perusahaan-perusahaan internasional untuk employee development.
Baca juga: 10 Perusahaan Game Lokal Siap Pasarkan Game di Gamescom 2019
“Jadi perusahaan bisa merekam karyawannya dari game tersebut dan dibuatnya dengan dibantu oleh psikolog,” kata Hari, di Press Conference Archipelageek From Indonesia to Gamescom, di Kuningan, Jakarta (7/8/2019).
Hari mengungkapkan game punya banyak sisi positifnya, meski juga ada sisi negatifnya. Karena setiap ada temuan atau inovasi baru pasti ada negatif dan positifnya.
“Tapi kita harus fokus ke sisi positifnya dan terus dikawal dan dijaga, karena banyak manfaatnya. Dari industri game ini juga muncul karier-karier baru, misalnya di eSports ada profesi caster, cosplay, dan juga game developernya,” ungkap Hari.
Baca juga: 5 Lokasi Looting Terbaik di PUBG Mobile Lite
Ia juga menyampaikan para gamer itu pintar-pintar, karena punya tingkat literasi yang tinggi untuk mengetahui cara bermain game dan mengetahui informasi tentang game-game yang dimainkan.
“Mereka itu (gamer) biasa mencari source untuk mendapatkan cheat-cheat game,” ujarnya.
Hari juga berharap ke depannya game bisa jadi alat pembelajaran di sekolah-sekolah karena dengan dibuat untuk kebutuhan yang serius atau gamification.
Sedangkan, Elizabeth T Santosa, psikolog anak menjelaskan tentang kondisi ideal buat anak-anak bermain game.
“Untuk anak-anak yang masih sekolah itu intinya kerjakan dulu semua kewajiban dan tanggung jawabnya, seperti mengerjakan tugas, belajar, dan aktivitas lainnya. Nah, setelah itu baru main game. Tapi perhatikan juga jadwal tidurnya yang normal delapan jam,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan game memang sebuah hiburan, tapi untuk memberikan hiburan kepada anak bukan cuma dengan bermain game.
“Para orangtua juga harus mengerti apa yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Untuk hiburan sendiri bukan cuma game, anak-anak juga bisa melakukan hiburan dengan olahraga,” harapnya.