Chief Financial Officer Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember lalu. Meng yang merupakan anak dari pendiri Huawei Ren Zhengfei itu ditangkap karena permintaan dari otoritas Amerika Serikat (AS).
Pihak otoritas AS juga meminta kepada pemerintah Kanada mengekstradisi Meng Wanzhou ke Negeri Paman Sam.
Huawei akhirnya memberikan pernyataan terkait penangkapan Meng Wanzhou.
Baca juga: Resmi Meluncur, Asus TUF Gaming FX505 dan FX705 Series
“Baru-baru ini, CFO kami, Meng Wanzhou, ditahan oleh Otoritas Kanada atas nama Amerika Serikat (AS) yang ingin mengekstradisi Meng Wanzhou untuk menghadapi tuntutan hukum yang tidak dijelaskan di Distrik Timur New York, saat ia sedang menunggu penerbangan lanjutan di Kanada.”
“Perusahaan hanya mendapat sedikit informasi terkait tuntutan hukum itu dan tidak mengetahui kesalahan Meng. Perusahaan yakin sistem hukum Kanada dan AS pada akhirnya akan memberi keputusan yang adil.”
“Huawei mematuhi seluruh hukum dan aturan yang berlaku di tempat berbisnisnya, termasuk kontrol ekspor dan sanksi dan aturan PBB, AS, dan Uni Eropa.”
Pemerintah China juga memberikan pernyataan soal penangkapan wanita yang juga menjabat sebagai Deputy Chairwoman di Dewan Direksi Huawei.
“(Pemerintah AS dan Kanada) harus segera memperbaiki kesalahannya dan membebaskan Meng Wanzhou. Kami akan terus mengikuti perkembangan masalah ini dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan warga China,” tulis Juru Bicara Kedutaan Besar China di Kanda.
Baca juga: Qualcomm Rilis Snapdragon 855, Selamat Datang Era 5G!
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang membujuk negara lain untuk tidak memakai produk-produk milik Huawei.
Kabar itu datang setelah dua senator AS pada September 2018 lalu mengirimkan surat ke Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang berisi mendesak untuk tidak menggunakan teknologi Huawei dalam pembangunan jaringan 5G di Kanada.
Dalam surat itu, senator AS juga meminta Justin Trudeau mempertimbangkan penggunaan teknologi Huawei karena bisa menjadi ancaman keamanan nasional.