Tim Sweeney, CEO Epic Games, mengucapkan kritik pedas ke App Store yang telah melakukan monopoli dan Google Play yang menghambat kompetisi toko aplikasi.
Protes yang dilakukan Sweeney ini akibat fee sebesar 30 persen yang dibebankan oleh Apple dan Google kepada developer yang ingin memasukkan aplikasinya di App Store dan Play Store.
“Apple telah melumpuhkan ekosistem dengan menciptakan ‘monopoli mutlak’ pada distribusi perangkat lunak dan monetisasi perangkat lunak,” kata Tim Sweeney, dilansir CNBC.

Baca juga: Industri Game Online Berkembang Pesat, Ini Fakta yang Wajib Kamu Tahu!
Akhirnya para tahun 2019 lalu, Epic Games meluncurkan Epic Games Store, platform penjualan game di PC Windows dan Mac dan hanya meminta fee 12 persen kepada pengembang game. Tentu potongan tersebut jauh lebih murah dari pada di App Store dan Play Store yang mencapai 30 persen.
“Mereka (App Store) juga telah mencegah dan menekan seluruh kategori bisnis dan aplikasi dalam ekosistem dengan mengesampingkan pesaing demi melindungi bisnisnya,” ujar Sweeney.
Google juga kena semprot
Sweeney mengatakan pada Juni 2020 lalu, Epic Games berencana membawa Epic Games Store ke Android. Namun, Google memiliki aturan yang mempersulit peluncurannya.
Baca juga: Marvel’s Spider-Man: Miles Morales Pamer Video Mode 4K 60 FPS

“Google pada dasarnya sengaja menahan toko-toko untuk bersaing dan berkembang,” ujarnya.
Tapi, yang menjadi keluhan terbesar Sweeney adalah fee 30 persen yang diminta oleh Apple dan Google. Fee tersebut yang dianggap membuat pengembang tidak bisa bersaing.
“Jika setiap pengembang dapat menerima pembayaran sendiri dan terhindar dari potongan 30 persen, tentu kami bisa melakukan penghematan dan memberikan penawaran terbaik kepada para konsumen,” tutup Sweeney.