Kabar mengejutkan datang dari vendor smartphone asal China, Gionee. Yap, perusahaan ini mengalami masalah finansial karena ulah dari CEO-nya.
Dilansir South China Morning Post, chairman, pendiri sekaligus CEO Gionee, Liu Lirong, mengatakan ia menggunakan aset perusahaan untuk dipakai berjudi di kasino di Saipan, Kepulauan Mariana Utara.
Namun, ia membantah telah membuat rugi perusahaannya sebesar 10 miliar yuan atau setara Rp20,5 triliun.
Baca juga: Ups, Twitter Resmi Samsung Kepergok Nge-Tweet Pakai iPhone
“Saya memang berjudi di Saipan, tapi bagaimana saya bisa kehilangan sebanyak 10 miliar yuan. Jika memang terjadi, saham Imperial Pacific (pemilik kasino), pasti sudah melonjak,” ungkap Liu.
Tapi, Liu mengakui telah kalah sebesar 1 miliar yuan atau setara Rp2 miliar di atas meja judi.
Baca juga: Google Suntik Mati Hangouts Pada 2020?
Akibatnya, perusahan Gionee diambang kebangkrutan karena pemasok telah menghentikan penjualan komponen karena tidak menerima pembayaran selama beberapa bulan terakhir.
Liu mengakui Gionee punya total utang sebanyak 17 miliar yuan yang terbagi menjadi 10 miliar yuan utang bank, 5 miliar yuan utang pemasok komponen, dan 2 miliar yuan utang agensi periklanan.
Namun, ia membantah masalah keuangan Gionee disebabkan oleh judi yang dilakukannya.