Para atlet eSports Indonesia peraih medali Asian Games sempat dikabarkan tidak mendapatkan bonus dari pemerintah. Berbeda dengan atlet-atlet peraih medali dari cabang olahraga lainnya.
Tapi, kini akhirnya para atlet eSports mendapatkan apresiasi dari pemeritah. Komisi X DPR RI dan Kemenpora memanggil dan memberikan penghargaan kepada para atlet eSports di Ruang Rapat Komisi X Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Menpora Iman Nahrawi juga turut hadir dan memberikan penghargaan kepada atlet eSports di Asian Games 2018.
Baca juga: Mengenal Hendry ‘Jothree’, Juara 2 Hearthstone di eSports Asian Games
Ini adalah reaksi pemerintah setelah IESPA (Indonesia eSports Association) mengeluh atlet eSports Indonesia, Ridel Yesaya Sumarandak peraih medali emas di cabang Clash Royale dan Hendry Handisurya ‘Jothree’ peraih medali perak di cabang Hearthstone, tidak mendapatkan bonus materiil dari pemerintah.
Pemerintah akhirnya memberikan bonus sebesar Rp20 juta untuk peraih medali dan pelatihnya. Dan, angka itu jauh berbeda dengan peraih medali di cabang olahraga lain. Seperti peraih medali emas mendapat Rp1,5 miliar, perak Rp500 juta, dan perunggu Rp250 juta.
Baca juga: Cerita Heroik di Balik Kemenangan Ridel di Final eSport Asian Games 2018
Eddy Lim, Ketua IESPA, memaklumi perbedaan jumlah bonus tersebut. Karena eSports di Asian Games 2018 hanya sebagai pertandingan eksibisi, yang perolehan medalinya tidak mempengaruhi klasemen Asian Games 2018.
“Itu sudah penghargaan yang bagus, karena eSports masih kategori demonstrasi belum full medali,” kata Eddy.
Selain Clash Royale dan Hearthstone, Indonesia juga mengirimkan memiliki atlet di cabang game lain, seperti Arena of Valor, League of Legends, StarCraft II, dan Pro Evolution Soccer 2018. Total ada 17 atlet eSports Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018.