Netflix akan segera menghadirkan film Indonesia terbaru berjudul June & Kopi yang tayang perdana secara global pada 28 Januari 2021. Film yang disutradarai oleh Noviandra Santosa ini menceritakan mengenai kisah persahabatan antara anjing dan manusia yang menggemaskan sekaligus menyentuh hati.
Dibintangi oleh Acha Septriasa, Ryan Delon, TJ, dan aktris cilik berbakat Makayla Rose Hilli, June & Kopi mengikuti seekor anjing jalanan yang diselamatkan oleh sepasang suami-istri, di mana ia harus belajar mempercayai serta menerima keluarga barunya.
Berikut ini adalah fakta menarik seputar June & Kopi yang disampaikan oleh sutradara dan para pemain:
1. Pelatihan yang menyeluruh
Para anjing dalam film June & Kopi melewati masa pelatihan selama 2-3 bulan. Tidak hanya bermain trik, anjing-anjing ini juga harus bisa berakting dan menyampaikan emosi.
Merangkap sebagai sutradara dan trainer, Noviandra Santosa mengakui bahwa hal ini membuatnya sangat sibuk. Dia harus siap melatih para anjing selama 8-10 jam sebelum berkumpul dengan kru film di malam hari.
Dengan proses pelatihan yang menyeluruh ini, tentunya kita semakin tidak sabar lagi melihat aksi dan kepintaran June dan Kopi!
Baca juga: 6 Momen Kocak di Running Man Episode 538, Dijamin Ngakak!
2. Proses reading yang spesial bagi para anjing
Acha Septriasa menyampaikan rasa takjubnya dengan June dan Kopi. “Saya terkadang merasa terintimidasi karena June dan Kopi sangat pintar dalam mengingat adegan dan gerakan yang diperlukan”, ujar Acha.
Hal ini dimungkinkan dengan adanya proses reading yang spesial untuk para anjing, di mana Noviandra dan kru film membuat sebuah ruangan reading yang ditata seperti tempat syuting aslinya guna mempermudah ingatan June dan Kopi
Dedikasi tinggi ini pun mampu menghasilkan anjing-anjing yang tidak hanya pintar namun juga jago berakting.
3. Momen manis yang terinspirasi dari cerita asli
Sutradara Noviandra menceritakan bagaimana adegan-adegan di film terinspirasi dari berbagai interaksi dengan anjingnya dulu.
“Saya menyisipkan tradisi-tradisi kecil yang kami punya, seperti ketika ia loncat ke dada saya untuk menyambut saya pulang, duduk di luar bersama selama 30 menit, mengantarkan saya di tangga, dan menunggu saya di depan pintu kamar sampai pagi,” kata Noviandra.
Adegan-adegan yang manis ini pun dapat dinantikan pula di film June & Kopi.
4. Karakter yang relatable
Acha Septriasa berperan sebagai Aya, seorang penulis komik best-seller yang sedang kehilangan inspirasi dan merasa pernikahannya sedang hambar.
“Aya merupakan karakter yang dapat terlihat familiar bagi orang-orang yang pernah merasa kehilangan, mendapatkan inspirasi kembali, dan merasakan jatuh-bangun dalam berkarier,” komentar Acha.
Kehadiran June yang lebih dari sekadar peliharaan pun mengubah kehidupan Aya dan keluarga menjadi lebih berwarna.
Baca juga: 5 Hal Utama di Film Star Wars yang Sering Bikin Penggemar Keliru
5. Kedekatan emosional anjing dan keluarga manusianya
Berperan sebagai suami Aya yang bernama Ale, Ryan Delon memiliki cerita tersendiri bersama June dan Kopi. Dia merasa bahwa karakter Ale cukup erat dengan kehidupan sehari-harinya yang memiliki tujuh ekor anjing.
Menurut Ryan, penonton dapat melihat kedekatan emosional antara June, Kopi, dan keluarga mereka di film ini, seperti betapa keduanya menyayangi dan melindungi keluarga manusia mereka tanpa pamrih.
Sepertinya akan ada banyak momen yang menyentuh hati antara para anjing dan manusia mereka.
6. Harapan sutradara dan para pemain
Noviandra, Acha, dan Ryan pun menyampaikan harapan mereka mengenai film ini. Acha berharap bahwa June & Kopi dapat membuka mata para pecinta anjing agar lebih memperhatikan peliharaan mereka dan menumbuhkan rasa respect bagi yang tidak mempunyai anjing.
“Semoga mereka bisa merasakan apa yang saya rasakan ketika pertama kali bertemu dengan June dan Kopi,” kata Acha.
Sementara itu, Novi mengatakan bahwa film ini menunjukkan ada baiknya kita bisa berbagi rumah dengan para hewan.
Hal ini pun disetujui oleh Ryan yang menutup dengan komentar, “Cobalah untuk mencintai hewan dan jangan pernah menjahati mereka.”