Kekacauan di balik perilisan game Cyberpunk 2077 membuat orang-orang bertanya apa alasan di balik permasalahan tersebut. Pertanyaan tersebut terjawab oleh sebuah laporan baru yang muncul.
Pasalnya, hal ini disebabkan oleh pihak manajemen CD Projekt Red yang terlalu percaya diri, sehingga game yang diumumkan dari tahun 2012 tersebut baru dimulai pada tahun 2016.
Informasi ini didapat dari hasil wawancara Jason Schreier dari Bloomberg dengan lebih dari 20 staf CD Projekt Red. Dilansir dari Bloomberg, CD Projekt Red masih berfokus pada The Witcher 3 saat mereka mengumumkan Cyberpunk 2077 di tahun 2012.

Baca juga : Capcom dan Ubisoft Garap Kolaborasi Resident Evil dan The Division 2
Para petinggi perusahaan percaya bahwa mereka dapat mengulangi kesuksesan mereka melalui game Cyberpunk 2077. Hal ini dibuktikan dengan demo Cyberpunk 2077 yang ditunjukkan pada ajang E3 2018 dimana nyaris sepenuhnya adalah palsu.
Schreier menemukan bahwa pengembangan game ini dipenuhi dengan deadline yang tidak masuk akal dan beragam permasalahan teknis. Pengembangan game ini juga terkena dampak wabah Covid-19, sehingga programer versi PC dan tester versi konsol harus bekerja secara terpisah.
What went wrong with Cyberpunk 2077? Interviews with more than 20 current and former CD Projekt staff paint a complex picture. Unchecked ambition, technical woes, unrealistic deadlines, and above all, one belief: “We made The Witcher 3 — it’ll work out.” https://t.co/T56huHkQW8
— Jason Schreier (@jasonschreier) January 16, 2021
Karena kesombongan pimpinan CD Projekt Red, para karyawannya harus kerja rodi untuk memenuhi deadline perilisan pada tanggal 10 Desember 2020. Tepat setelah game tersebut dirilis, para pemain konsol pun melaporkan banyaknya bug dan permasalahan yang ada.
Seminggu setelahnya, Sony menarik game Cyberpunk 2077 dari PlayStation Store dan menawarkan refund. Tidak berhenti di situ, salah satu investor juga menuntut CD Projek Red, karena performa game tersebut yang sangat buruk di konsol.
Baca juga : Ini Tanggal Rilis Game Resident Evil Village
Menanggapi hal ini, salah satu pendiri Projekt Red yaitu Marcin Iwinski menyatakan bahwa mereka mengakui permasalahan yang ada pada Cyberpunk 2077.
Iwinski menyebut versi konsol game tersebut tidak memenuhi standar kualitas yang mereka harapkan. CD Projekt Red sendiri merencanakan untuk memberikan update skala besar dalam waktu beberapa minggu mendatang.
Apakah menurutmu CD Projekt Red dapat terlemas dari permasalahan ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar di bawah. Kalau mau update tentang game, simak terus Skyegrid Media.