Gojek Xcelerate, program akselerator startup dari Gojek dan Digitaraya, memperkenalkan tiga startup inovatif yang dinilai paling berdampak sosial positif di Indonesia selama pandemi COVID-19.
Tiga startup itu adalah Jejak.in, Etanee, dan Qlue. Mereka merupakan bagian dari 35 startup yang dilatih Gojek Xcelerate selama 6 bulan sejak September 2019.
Program pelatihan terbagi dalam 4 angkatan, di antaranya 5 startup Tanah Air di bidang machine learning, 10 startup Asia Pasifik dengan pemimpin perempuan, 9 startup tanah air di bidang daily consumer innovation, dan 11 startup tanah air dengan model bisnis direct-to-consumer.
Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro mengatakan alumni startup Gojek Xcelerate punya potensi yang besar untuk mengembangkan inovasi teknologi di bidangnya masing-masing.
“Lewat puncak acara Gojek Xcelerate Xcellence ini, kami berharap para startup dapat bertemu dan membangun kolaborasi satu sama lain, juga tentunya dengan jaringan partner dan pemodal ventura di ekosistem Gojek Xcelerate,” kata Giri Kuncoro dalam diskusi bertajuk Gojek Xcelerate Xcellence yang disiarkan live streaming di Zoom.
Baca juga: Andalkan Acer AeroBlade 4th Gen & VortexFlow, Laptop Predator baru janji 33% Lebih Adem
“Sebagai katalisator bisnis startup, kami percaya potensi startup alumni Gojek Xcelerate mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas dan positif bagi masyarakat,” lanjutnya.
Profil 3 startup
1. Jejak.in adalah startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan Artificial Intelligence (AI), dimana laporan data dan analisa aktual bisa diakses langsung secara online maupun offline.
Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini.
2. Etanee merupalan startup agritech yang tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.
3. Qlue adalah startup yang mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota.
Sebelumnya, inovasi Qlue telah membantu masyarakat DKI Jakarta dalam penanggulangan sampah, banjir, bahkan menekan kriminalitas, dengan kemampuan facial recognition dan live reporting yang dapat diakses oleh seluruh warga.
Baca juga: Smartphone Flagship Vivo X Series Dipastikan Masuk Indonesia
Yoanita Simanjuntak, Public Affairs Manager Gojek mengatakan ketiga startup ini berpotensi masuk ke ekosistem Gojek.
“Tergantung dari business plan dari masing-masing startup. Kami memang sedang dalam proses penjajakan dan dalam waktu dekat akan kami umumkan akan hadir kolaborasi seperti apa ke depannya,” jelas Yoanita.
Gojek juga menggelar program Xcelerate baru yang bertajuk Xcelerate Xtra. Program ini punya tema utama Fund Matchmaking, Startup Clinic dan Xpert Insight.
Untuk Fund Matchmaking dan Startup Clinic hanya bisa diikuti oleh alumni dari Gojek Xcelerate. Sedangkan Xpert Insight bisa diikuti oleh kalangan umum dengan mendaftar di tautan ini.