Indonesia kembali menelan pil pahit di cabang eSports Asian Games 2018. Setelah gagal di cabang game Arena of Valor (AOV) dan League of Legends, kini giliran di game StarCraft II.
Yap, hasil tidak memuaskan harus diterima oleh atlet eSports StarCraft II Indonesia, Nyoman Arie Pranasakti.
Pria yang memiliki nickname Jaquelton ini, harus mengakui keunggulan Shahriar Shaki atau DeMiGoD wakil dari Iran dengan skor 0-3, di pertandingan yang digelar di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, (30/8/2018).
Baca juga: Cerita Heroik di Balik Kemenangan Ridel di Final eSport Asian Games 2018
Pertandingan di StarCraft II, beda dengan AOV dan League of Legends. Format pertandingan ini menggunakan Best of Five (Bo5), dan tidak ada babak lower bracket, artinya pemain yang kalah tidak punya kesempatan main lagi.
Namun, Indonesia masih punya asa dari dua game tersisa Hearthstone dan Pro Evolution Soccer (PES).
Chairman of Indonesia Esports Association (IeSpa), Eddy Lim mengatakan Indonesia punya peluang dari game PES, Clash Royale dan Hearthstone.
Baca juga: Ini Target Timnas eSports Indonesia di Asian Games 2018
“Kita punya pemain Clash Royale yang handal. Sehabis Asian Games ini ada atlet Clash Royale yang dikontrak oleh tim profesional asal Taiwan. Lalu kita juga punya atlet Hearthstone yang top di Asia,” ujar Eddy.
Sebelumnya, Indonesia berhasil meraih medali emas dari game Clash Royale. Ridel Yesaya Sumarandak atau bernama ID BenZerRidel sukses mengharumkan nama Indonesia di eSports Asian Games 2018.
Tetap semangat tim eSports Indonesia. Maju terus pantang mundur!