Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali dilibatkan untuk pencarian kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya IV.
Saat ini Baruna Jaya IV masih berada di area pencarian. Meski saat ini FDR black box Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan. Namun untuk CVR masih belum ditemukan.
Untuk diketahui, terdiri dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data penerbangan.
Baca juga: Google Maps Tampilkan Titik Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
“FDR fungsinya merekam beragam data tentang aspek pesawat selama penerbangan. Sementara CVR merekam percakapan di ruang kemudi, dek penerbangan, dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis,” kata Hammam Riza, Kepala BPPT.
Ia melanjutkan, Baruna Jaya IV yang berada di area pencarian selalu siap jika diminta untuk mencari CVR tersebut.
Para awak Baruna Jaya IV masih melakukan simulasi pencarian CVR, mengingat kendala ada sedimen-sedimen di lautan, dan baterai CVR yang sudah tidak ada.
“Saat ini kami terus menyiagakan peralatan pendukung seperti robot ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, dan mengetesnya, sehingga jika dibutuhkan dapat langsung difungsikan untuk mencari CVR tersebut,” kata Hammam.
Baca juga: Kominfo Tegas Minta WhatsApp Tetap Lindungi Data Pribadi Pengguna
“Kami pun terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti KNKT, Basarnas, dan institusi lainnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kapal Riset Baruna Jaya IV telah berhasil mengangkat black box milik pesawat Lion Air PK LQP yang kecelakaan pada dua tahun lalu.
“Itu menjadi pelajaran penting untuk kami dapat membantu menemukan hingga mengangkat seluruh bagian blackbox Sriwijaya Air SJ-182,” tutup Hammam.