Line Corporation mengumumkan meluncurkan token digital transaksi mata uang digital (cryptocurrency), bernama Link, dan jaringan blockchain pertamanya, Link Chain.
Dengan peluncuran ini, Line menjadi perusahaan terbesar yang mengembangkan token digital.
“Selama tujuh tahun terakhir, Line mampu tumbuh menjadi layanan global karena pengguna kami. Dan, sekarang dengan Link, kami ingin membangun reward system yang ramah pengguna sebagai apresiasi untuk pengguna,” kata CEO Line, Takeshi Idezawa.
Baca juga: Grab Klaim Kuasai 65 Persen Pasar Transportasi Online Indonesia
Link berbeda dengan cryptocurrency lainnya, Link tidak akan membuat Initial Coin Offering (ICO). Line akan menggunakan sistem reward yang memberikan Link kepada para pengguna sebagai kompensasi dalam menggunakan layanan tertentu dalam ekosistemnya.
Misalnya, pengguna yang telah bergabung dan berpartisipasi dalam salah satu layanan terdesentralisasi (dApp) yang terkait dengan Link dapat menerima token sebagai insentif. Link inikemudian dapat digunakan sebagai pembayaran atau reward dalam layanan dApp yang akan diluncurkan.
Baca juga: YouTuber Kini Bisa Kasih Sumbangan Via YouTube Giving
Line juga berencana untuk mendaftarkan Link secara eksklusif dalam pertukaran aset digital global Bitbox (www.bitbox.me) pada bulan ini. Dan, Bitbox akan menjadi platform di mana para pengguna dapat memperoleh dan memperdagangkan Link dengan aset digital lainnya.
“Dengan LINK, kami ingin terus berkembang sebagai platform berbasis partisipasi, yang memberi penghargaan dan berbagi nilai tambah melalui pengenalan akan dApps yang mudah digunakan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Takeshi.
Link sendiri akan beroperasi menggunakan Link Chain, jaringan blockchain yang dibangun oleh Line. Link Chain merupakan jaringan blockchain yang memungkinkan dApps dipakai langsung pada platform pertukaran pesan Line.