Skyepod – Oven tercanggih di dunia. Hmm.
Judul tulisan di atas mengutip kata-kata Kimbal Musk, seorang pengusaha kuliner dan pendiri restoran ramah lingkungan di Colorado, AS, yaitu “The Kitchen and Next Door.” Yang unik di restoran itu, Kimbal yang merupakan adik dari CEO Tesla Elon Musk, menggunakan oven yang diklaim berteknologi paling canggih di dunia.
Pada ajang “Future of Everything Festival” yang diadakan oleh Wall Street Journal di New York, AS, pada 9 Mei lalu, Musk bercerita tentang oven yang dapat mencapai salah satu cita-citanya.

Kimbal Musk di Depan Restoran Next Door
Next Door, yang sudah dibuka di Colorado, Tennessee, dan Indiana telah mulai menggunakan teknologi oven futuristik yang diprogram untuk dapat menyiapkan makanan secara otomatis.
Musk memberikan contoh, untuk memasak iga rebus umumnya menghabiskan waktu sekitar tiga jam, dan itu pun kadang sulit mendapatkan hasil sempurna.
“Kita membutuhkan koki yang berpengalaman lima atau sepuluh tahun untuk hasil yang sempurna, dengan rasa yang enak, empuk, tidak terlalu keras atau terlalu kering,” ucap Musk, dilansir Inc.
“Dengan oven pintar kami, pengunjung dapat duduk di samping seorang insinyur perangkat lunak untuk pengkodean. Mereka kemudian bisa mendapatkan iga rebus dengan hasil masakan sekelas koki Michelin bintang dua.”
Musk mengungkapkan bahwa oven tersebut juga dapat diprogram untuk melakukan proses lain, seperti memanggang, mengukus, atau membakar. Beberapa pekerjaan lain masih harus melibatkan koki, termasuk pemotongan dan persiapan bahan.
Dalam wawancaranya dengan Indianapolis Business Journal baru-baru ini, Musk menjelaskan, oven yang digunakan di dapur Next Door diklaim sebagai “oven berteknologi paling tinggi di dunia.”
Ia mengungkapkan, bahwa penggunaan oven ini dapat menekan beban tenaga kerja. Dengan demikian, oven ini memungkinkan perusahaan untuk bisa menyajikan makanan lezat dengan harga yang lebih terjangkau.
Saat ini, harga untuk hidangan utama di Next Door berkisar dari US$9 (setara Rp 126 ribu) hingga US$20 (setara Rp280 ribu).
Musk mengungkap tujuan utamanya, “otomatisasi memungkinkan penyajian makanan berkualitas dalam skala besar.”