Aplikasi keuangan asli Indonesia, OY! Indonesia, telah beroperasi selama tiga tahun dan terus berevolusi menjadi solusi finansial yang nyaman digunakan untuk mengatur transaksi keuangan sehari-hari.
Nah, OY! Indonesia meluncurkan fitur baru berupa kemudahan dan kebebasan bertransaksi antar akun bank.
Cukup dengan menghubungkan (connect) rekening bank maupun kartu debit, pengguna dapat melakukan berbagai aktivitas di antaranya transfer antar akun bank tanpa biaya administrasi dan tanpa ribet bolak balik ke ATM.
Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan transfer bank dengan 3 cara mudah: Debit Card, Manual Pay, dan Virtual Account.
Selain itu, melalui aplikasi OY! pengguna dapat melakukan top-up e-wallet secara gratis dan juga melakukan semua pembayaran tagihan rutin tanpa perlu takut skip karena belum bayar. Pengguna tak hanya dapat membayar tagihan, tapi juga bisa ‘menagih’ ke orang lain hingga meminta ‘bayar patungan’ ke orang lain.
Baca juga: Bose Buka Toko Baru di Mal Pasicif Place, Punya Fasilitas Demo Room
Maraknya layanan fintech di ndonesia, menimbulkan perbedaan pilihan akun bank, mengharuskan pengguna membayar biaya administrasi saat melakukan transfer.
OY! menggaet sederet fintech ternama untuk meringankan permasalahan yang sering dihadapi sehari-hari. E-wallet seperti Go-Pay, DANA, E-Money, Paytren, Doku, XL Tunai, NU Cash, serta Rekening Ponsel saat ini telah menjadi partner OY! Indonesia.

Sebagai manajemen keuangan personal yang telah terlisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia, maka OY! sudah terjamin keamanannya. Pengguna tidak perlu khawatir karena semua data keuangannya tetap hanya akan disimpan oleh pihak bank saja.
Jesayas Ferdinandus selaku CEO OY! Indonesia mengungkapkan, harapan kami kedepannya OY! Indonesia dapat menjadi sebuah platform yang menawarkan one stop financial solutions bertema #BeSmartBeOy.
Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia Jadi Trending Topic di Twitter
“Lalu, tujuan jangka panjang kami OY! dapat meningkatkan literasi finansial yang mampu mendorong kemajuan ekonomi nasional,” kata Jesayas.
Saat ini, transaksi mobile di Indonesia terus melesat dan memasuki puncak kejayaannya. Salah satunya terlihat dari penggunaan aplikasi keuangan digital yang semakin masif sepanjang tahun 2019.
Hingga semester pertama tahun 2019, Bank Indonesia mencatat volume transaksi uang elektronik sudah mencapai Rp2,7 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp69 triliun atau telah melampaui nilai transaksi uang elektronik sepanjang 2018.
Peningkatan transaksi uang elektronik ini sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan Pemerintah sejak 2014.
Masyarakat kini sudah cukup familiar dengan berbagai bentuk produk keuangan digital dari perbankan maupun fintech, banyaknya promosi dalam bentuk diskon maupun cashback mendorong penetrasi penggunaan aplikasi keuangan digital terutama di kaum urban dan milenial.