Microsoft selalu menghadirkan pop-up, notifikasi, dan tanda peringatan untuk menggoyahkan orang-orang yang memasang Chrome di Windows 10. Google bahkan melakukan tes baterai untuk menunjukkan betapa buruknya Chrome dalam memengaruhi masa pakai baterai laptop.
Lalu, muncul kabar tentang kepindahan Microsoft ke rendering engine, yakni perangkat lunak yang menampilkan teks dan gambar, Chromium untuk Edge. Semua fakta dan pengumuman ini tampak tidak relevan. Namun setidaknya, Microsoft kini memiliki alasan untuk membuat Google Chrome berjalan lebih baik di Windows.
“Kami akan menawarkan keahlian platform Windows untuk meningkatkan pengalaman dari semua browser berbasis Chromium di Windows,” jelas surat dari Microsoft kepada komunitas open-source Chromium.
“Kami menyadari bahwa membuat web menjadi lebih baik di Windows, baik untuk pelanggan, partner, dan bisnis. Kami bermaksud untuk berkontribusi secara aktif untuk itu. Kami menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama dengan komunitas Chromium di bidang daya tahan baterai, sentuhan, aksesibilitas, keamanan, dan area penting lainnya,” tambah surat tersebut.
Baca juga: Sony PlayStation 5 Bakal Didukung 4K, 240 FPS dan PlayStation VR
Microsoft, secara alami, menutupi sebagian besar teknologi rahasia dari rendering engine Edge untuk mempertahankan keunggulan browser di Windows. Microsoft menyimpan rapat-rapat kode yang mendasari Windows untuk meningkatkan banyak aspek Edge di belakang layar, termasuk akselerasi perangkat keras, sentuhan dan dukungan pengguliran, peningkatan aksesibilitas, dan dukungan platform untuk prosesor berbasis ARM.
Kini, Microsoft berjanji untuk membagikan semua rahasia tersebut dalam proyek Chromium, demi meningkatkan performa Chrome sebagai browser di Windows. Meskipun Microsoft tidak sampai meng-open source Windows dan membagikan kodenya dengan bebas, perubahan apa pun yang dilakukan pada rendering engine Chromium, ini akan menguntungkan baik Edge dan juga Chrome. Komitmen Microsoft yang terlihat kuat untuk Chromium ini adalah perubahan yang sangat menarik dalam perang browser.
“Kami mengharapkan para insinyur untuk belajar dan menjadi ahli dalam proyek Chromium, serta tumbuh menjadi anggota komunitas yang aktif dan bertanggung jawab,” jelas surat Microsoft kepada komunitas open-source. “Kami ingin meningkatkan kontribusi dalam proyek Chromium, dan akan terus mempertahankan kontribusi apa pun yang kami lakukan,” tambah surat tersebut.
Baca juga: Ini Aplikasi Google yang Telah Diunduh Lebih dari 1 Miliar Pengguna
Lalu, muncul sebuah pertanyaan. Jika Microsoft membuat Chrome lebih baik di Windows, mengapa orang harus repot-repot menggunakan Edge? Ini adalah pertanyaan di mana Microsoft masih belum memiliki semua jawaban untuk saat ini.
“Kami mengakui nilai kompetisi dan bermaksud untuk mewujudkan visi terbaik kami di browser Microsoft Edge yang dibangun di atas open source Chromium melalui fitur pengalaman pengguna yang berbeda dan layanan yang terhubung,” ujar Microsoft yang mengaku akan terus membangun fitur di atas Edge yang tidak tersedia secara bawaan di Chrome, seperti layanan Bing dan Cortana.
Google sering sangat lambat dalam mengadopsi perubahan Windows. Ketika layar beresolusi tinggi populer beberapa tahun lalu, Chrome masih tidak mendukung DPI tinggi selama berbulan-bulan. Selain itu, ketika Microsoft melakukan peningkatan besar pada dukungan dan layar sentuh Windows, Chrome terlalu lama memberikan tindakan dalam perubahan tersebut.
Dengan bergabungnya Microsoft dalam proyek Chromium, perubahan perangkat keras di masa depan akan diimplementasikan dengan baik di dalam Edge dan Chrome, serta browser berbasis Chromium lainnya. Ini tentunya adalah hal yang baik untuk siapapun yang menjalankan Windows.