Beberapa tahun terakhir, kemampuan komputasi yang bisa dilakukan sebuah prosesor smartphone kian melejit. Bahkan, untuk pengukuran performa single thread menggunakan sebuah aplikasi benchmark, sebuah prosesor mobile bisa mengalahkan skor 92% prosesor untuk portable PC keluaran tahun lalu.
Apa artinya ini kiamat untuk bisnis prosesor PC? Apa karena pengembangan prosesor PC yang terlalu lamban? Atau persaingan di pasar smartphone lebih mengakselerasi perkembangan prosesor smartphone?
Menurut data GeekBench, prosesor A12 X Bionic yang digunakan keluarga iPad terbaru lebih cepat pada uji coba single thread dibanding 90% prosesor PC yang ada. Bukan hanya prosesor buatan Intel, tapi termasuk prosesor buatan AMD.
Baca juga: Prosesor ULV buat Gaming? Haram! Ini Alasannya
Sebagi informasi, pada daftar tertinggi hasil benchmark single-thread GeekBench, Apple A12 X Bionic mampu menyentuh skor 4795 poin. Ini lebih tinggi dari Intel core i7-7820HK dengan 4671 poin, AMD Ryzen 5 2600X dengan 4662 poin, dan i7-8750H dengan 4623 poin. Gak masuk akal kalau di pikir-pikir.
Apakah ini salah software pengujinya? Saya rasa jauh dari itu. Karena skor yang didapat versi smartphone Android juga bisa dibilang makin tak masuk akal jika dibandingkan skor prosesor PC. Walaupun, Snapdragon 845 sebagai prosesor yang banyak digunakan smartphone Android seri flagship, belum bisa menandingi skor yang dicapai prosesor pada produk smartphone terbaru Apple.
Hal yang sama juga mengancam dunia gaming concole. Sebagai contoh, Apple mengatakan Chip A12 X Bionic yang ada pada keluarga Ipad terbaru mereka, mengintegrasikan chip grafis yang setara dengan chip grafis S-class dalam Xbox One. Sebagai informasi, Xbox One punya dimensi yang cukup menyita meja TV anda. Belum lagi, power adaptornya yang berukuran cukup besar.
Tentu kita semua akan sangat maklum jika saja para enginer Apple menginginkan, gaming console bisa jadi jauh lebih tipis, bahkan bisa diintegrasikan dalam sebuah Smart-TV.
Dampak pada sistem komputer masa depan
Dengan kemampuannya saat ini, bukan tidak mungkin jika dalam waktu dekat, Apple memutuskan untuk tak lagi menggunakan prosesor Intel pada MacBook dan iMac mereka. Di luar environment Apple, belum lama ini juga telah dikembangkan sebuah produk laptop bertenaga ARM yang menawarkan kemampuan hidup hingga 22 jam.
Argumen yang lebih tepat mungkin lebih kepada pengembangan software sebagai arena hardware menampilkan performa terbaik mereka. Saat ini, pengembangan OS untuk smartphone dan tablet kian masif. Beragam aplikasi sudah mampu memaksimalkan kemampuan prosesor mobile dengan sangat baik hingga menghasilkan output yang lebih baik dibanding aplikasi sejenis di platform PC.
Baca juga: Prosesor Terbaik 2018 untuk PC Gaming Pemula versi Skyegrid
Microsoft sebagai rajanya software juga sudah memulai pengembangan Windows berbasis ARM yang belum lama ini dipertunjukan kebolehannya. Ini artinya, Microsoft tak mau terlalu berlarut-larut menunggu perkembangan prosesor PC. Demi kelangsungan bisnis software mereka, Microsoft harus fleksibel, dan tak lagi menganak tirikan device berbasis ARM.
Bagaimana menurut kalian? Apakah ada diantara kalian yang masih memimpikan merakit sebuah komputer game super mahal? Sampaikan pendapatnya di kolom komentar ya!