Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa haram terhadap game PUBG Mobile dan game mobile perang lainnya.
Alasan dikeluarkan fatwa haram itu karena game-game PUBG Mobile dan game lainnya menimbulkan dampak negatif.
Terkait fatwa haram tersebut, Co-founder sekaligus CEO Tim eSports TEAM RRQ, Andrian Pauline mengatakan beberapa tahun belakangan ini komunitas game memang sedang tumbuh dan menjadi sorotan.
Baca juga: PUBG Mobile, Mobile Legends dan Free Fire Diharamkan di Aceh
Menurutnya, penyebab PUBG Mobile dianggap haram karena ulah dari beberapa oknum. Lalu, akhirnya distreotip menjadi negatif.
Pria yang akrab disapa AP ini punya strategi agar game-game besar seperti PUBG Mobile tidak dianggap negatif.
“Saya selalu bilang ke atlet-atlet saya jadilah ambasador yang baik untuk komunitas. Tunjukkan kita berprestasi dan bawa nama baik negara. Jadi bukan sekedar menang turnamen dan dapat banyak uang,” kata AP kepada Skyegrid Media.
Menurut AP menjadi atlet eSports punya tanggung jawab yang besar. Apalagi jika sudah menjadi sangat terkenal.
Baca juga: One Punch Man Diadaptasi Jadi Game Fighting 3 vs 3
“Para penggemar atlet-atlet eSports itu pasti mendengar apa yang dikatakan idola. Jadi, beri contoh yang baik untuk para penggemarnya. Makin terkenal tentu makin besar tanggung jawabnya,” jelas AP.
Atlet-atlet eSports ternyata tidak asal bermain game. Di TEAM RRQ sendiri ada tim manajer yang mengatur jadwal bermain game para pemainnya. Para pemain dibagi waktunya untuk pekerjaan sampingan, latihan dan istirahat.
“Semua diatur secara detail. Jadi, mereka tidak bisa semaunya, ‘ah mau latihan, ah lagi tidak mood,’ itu tidak bisa,” tutup AP.
Baca juga:
Kecanduan Game Sebagai Penyakit, CEO TEAM RRQ: Tidak Seekstrem Itu!
Daftar Game Gratis di PlayStation Plus Juli 2019, Ada PES 2019!
Daftar Lengkap Fitur Terbaru di Free Fire, Survivors Wajib Tahu!