Produsen aksesoris gaming, Razer, mengalihfungsikan beberapa pabriknya untuk memproduksi masker bedar (surgial mask) untuk mengatasi wabah virus Corona (COVID-19).
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Razer, Min-Liang Tan, dalam postingan di media sosial Facebook dan Twitter, dilansir Ubergizmo.
Ya, saat ini wabah Corona telah menyebar ke berbagai negara dan sudah banyak orang yang terinfeksi. Akibat banyaknya pasien baru Corona, membuat rumah sakit kewalahan dan kehabisan stok masker.
Baca juga: Gojek dan Halodoc Luncurkan Layanan Check COVID-19 Gratis
Untuk mengatasi kekurangan pasokan masker ini, Razer mengubah pabriknya yang awalnya membuat peripheral game menjadi membuat masker bedah.
“Selama beberapa hari terakhir ini kami telah bekerja tanpa henti untuk mengubah produksi dari peripheral game menjadi masker bedah,” kata Tan.
“Kami akan memproduksi 1 juta masker bedah dan akan kami sumbangkan ke otoritas kesehatan di seluruh dunia,” lanjutnya.
Tan mengatakan untuk tahap awal pengiriman masker bedah ini akan dilakukan di Singapura dalam waktu dekat. Namun, ia tidak menyebutkan berapa jumlah masker yang diberikan.
Baca juga: Zoom, Aplikasi Meeting Online yang Bisa Tampung 1.000 Orang
“Tiap kantor regional Razer di seluruh dunia akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui berapa jumlah masker yang dibutuhkan dan kami akan berusaha untuk mengirimnya,” ujarnya.
Razer bukan satu-satunya perusahaan yang mengubah produksi membuat masker. Sebelumnya, produsen elektronik asal Jepang, Sharp, juga memproduksi masker untuk mengatasi kelangkaan barang tersebut.
Sharp diklaim mampu memproduksi 150.000 masker dalam seminggu atau 600.000 masker dalam satu bulan.