
“Mimpi Basah” buat Fans Dragon Ball dan Game Fighting
Buat para fans berat Dragon Ball Z (alias DBZ), kalian dijamin bakal sumringah nggak ketulungan saat melihat final flash-nya Vegeta menjadi finishing move yang kekuatannya menembus kulit Bumi sampai hancur luluh lantak di ujung pertempuran 3 lawan 3 (3v3) dalam Dragon Ball FighterZ ini.
Sebagai salah satu penggemar, penulis mengakui sampai harus menahan diri untuk tidak jejingkrakan di atas sofa saking senangnya, sambil teriak keras dalam hati “this is so awesoome!”
Ya, penulis seketika diam seribu bahasa karena terpukau dengan eksekusi tim pengembang Arc System Works dalam menyuguhkan visual animasi yang begitu indah dan halus saat menampilkan adegan tersebut. Setidaknya, itu yang dapat penulis curahkan dari mata lalu turun ke hati pada awal tulisan review game kali ini.
Dragon Ball FighterZ dibuat oleh pengembang asli Jepang, Arc System Works, bersama Bandai Namco Entertainment sebagai mitra penerbitnya. Game yang diluncurkan secara global pada 26 Januari 2018 ini menawarkan format pertempuran 3 vs 3 yang membutuhkan kecekatan pemainnya jika ingin menang.
Baca juga: Review The Gardens Between
Terlepas dari kemungkinan penulis berpotensi akan bias dalam membeberkan review, namun impresi terhadap game Dragon Ball FighterZ ini memang patut diapresiasi dari segala aspek. Dan, berharap game ini akan diapresiasi lebih luas berkat adanya tulisan ini.
Grafis dan Karya Seni
Pertama, game ini memakai gabungan grafik 3D dan 2D kualitas tinggi yang membuat kita merasa menggerakkan tokoh dalam sebuah film anime, bahkan bisa jadi, beberapa gamer setuju jika saya katakan bahwa karya seni (artwork) di game ini lebih baik kualitas produksinya dibanding anime orisinilnya.
Tapi, yang lebih penting dari itu, kita bisa merasakan betapa pengembang game ini punya cinta dan respek yang setara dengan fans berat Dragon Ball, dari mulai signature moves yang dibuat sedemikian otentik seperti versi anime aslinya, hingga keseruan pertempuran khas Dragon Ball yang over the top, benar-benar bisa tersuguh di dalam game ini. Ya, harap dimaklumi apabila penulis lebih nge-fans pada Vegeta ketimbang Goku. Hehe..
Gameplay dan Alur Cerita
Kebanyakan game fighting terjebak di antara dua pilihan: ingin memincut hati gamer baru yang akhirnya mengorbankan mekanis gameplay jadi dangkal, atau ingin memuaskan hasrat hardcore fans sehingga hanya sebagian kecil gamer yang bisa menikmati game tanpa merasa terintimidasi oleh kebutuhan skill yang tinggi.
Untuk aspek ini, penulis menilai, DBFZ sukses memformulasi mekanis game fighting yang barrier of entry-nya cukup bersahabat untuk para pemula. Mereka bisa menikmati dan merasa hebat dengan karakter pilihannya, yang mana di sisi lain para hardcore fans game fighting pun merasa game ini menawarkan kompleksitas sistem kombat yang menantang untuk dikuasai.
Keputusan Arc System menggunakan mode 3 vs 3 ala Marvel VS Capcom menambah keasyikan kita dalam bermain karena mengombinasikan tiap-tiap karakter, dan mempelajari plus minus dari team yang kita bentuk. Ini menciptakan seni tersendiri.
Cerita pada game DBFZ kali ini mengambil jalan cerita orisinil yang dibuat khusus. Kamu sebagai pemain menjadi arwah yang merasuk dan mengendalikan karakter-karater di dalam jagat DBZ.
Buat penulis yang sudah seringkali memainkan game bertema DBZ dengan alur cerita yang mengulang alur cerita yang sama dari buku (meski alur cerita orisinil dari Akira Toriyama sangat menarik), bermain dengan tokoh yang saya sukai dari seri yang saya kagumi, namun dengan alur cerita baru, terasa begitu fresh. Bak menikmati menu baru di restoran langganan yang sering kita datangi. Suasana dan lingkungannya betul-betul kita kenal, tapi kita merasakan sesuatu yang gres.
Suara dan Musik
Pada bagian ini, Arc System Works (pengembang game fighting kawakan yang juga mengembangkan “GuiltyGearXrd”) memberikan suguhan terbaik dengan sound effect dan voice over yang otentik.
Tiap pukulan, ledakan dan pancaran KI, serta teriakan para karakter ketika mengeluarkan jurus andalan terdengar begitu familiar sekaligus menakjubkan. Soundtrack pun terdiri dari gabungan lagu-lagu orisinil Dragon Ball dan trash guitar khas GuiltyGear yang membakar semangat. Mantap!
Simpulan
Well, penulis akui, DBFZ bukan hanya salah satu game bertema Dragon Ball terbaik, tetapi juga salah satu game fighting terbaik saat ini.
Memang, jumlah karakter pada game ini tidak sebanyak karakter di game DB sebelumnya, tetapi setiap karakter dalam game ini memiliki kepribadian yang tercermin lewat gaya bertarung masing-masing, dan mengantarkanmu ke kepuasan bermain ke level yang benar-benar berbeda.
Yuk, main bareng!
Editor: Rifan Fernando