
Review Film X-Men: Dark Phoenix – Film ini menjadi seri puncak dari film X-Men sejak seri pertama yang rilis 2000 lalu. Sebelum resmi tayang di bioskop, film superhero ini memang sempat beberapa kali mengalami kendala untuk penayangannya.
Awal direncanakan rilis November 2018 lalu, namun akhirnya akan dirilis hari ini, 14 Juni 2019. Hal tersebut disebabkan harus dilakukannya pengulangan pengambilan beberapa gambar, untuk adegan-adegan di akhir film. Sebelum mati penasaran akan banyaknya asumsi banyak pihak tentang film ini, baiknya lihat langsung review film X-Men: Dark Phoenix dari Skyegrid media berikut.
- Alur Cerita
Memulai cerita di tahun 70-an saat pertemuan pertama Jean Grey/Phoenix (Sophie Turner) dengan Charles Xavier (James McAvoy). Saat Jean Grey sedang mengalami pergolakan emosional yang dikarenakan kemampuan spesialnya yang tak dapat ia kontrol dan pahami.
Kisah berlanjut 17 tahun kemudian, di mana setelah berusaha bertahun-tahun agar tak dimusuhi, X-Men akhirnya berhasil diterima dan dapat berhubungan baik dengan masyarakat. Bahkan mereka dianggap sebagai superhero dan sering diminta untuk membantu menyelesaikan misi yang tidak bisa diselesaikan oleh manusia biasa.
Misi terbaru mereka yang diperintahkan langsung dari Presiden AS adalah menyelamatkan para astronot yang terjebak di luar angkasa dan terancam serangan suar matahari. Charles Xavier (James McAvoy) tanpa ragu menerima misi tersebut walau telah diberi peringatan oleh Raven/Mystique (Jennifer Lawrence) dan Hank/Beast (Nicholas Hoult) akan seluruh resikonya.
Di tengah misi yang berbahaya itu tim X-Men dihadapi masalah baru, salah seorang tim astronot ada yang masih tertinggal di kala mereka dikejar waktu. Hingga akhirnya Charles mendorong Jean Grey (Sophie Turner) yang dibantu oleh Kurt/Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee). Sayangnya, Kurt tidak berhasil membawa Jean kembali, sehingga menyebabkan Jean terpapar dan menyerap entitas kosmik yang nyatanya justru membuatnya memiliki kekuatan besar. Yap, konflik tak terduga terjadi setelahnya.
Jean dihadapkan oleh pilihan yang membuatnya gusar di mana dirinya harus menggunakan kekuatan besarnya itu untuk kejahatan ataukah kebaikan. Dan nyatanya, justru membuat Jean kesulitan untuk dapat mengendalikan dirinya, emosi yang tak terkontrol sebab trauma masa lalu mengakibatkan ia kerap menyakiti orang-orang sekitarnya tanpa ia sadari.
Baca juga: Review film John Wick 3
Masalah makin bertambah rumit dengan kemunculan karakter Vuk (Jessica Chastain) yang ingin menggunakan kekuatan Jean sebagai perantara kebangkitan kaumnya yang berasal dari luar angkasa.
Nah, sejak cerita dimulai sang sutradara, Simon Kinberg, nampaknya ingin memperlihatkan konflik emosional di dalam diri Jean Grey. Karakter yang terbilang spesial karena kekuatannya. Namun entah apa yang terjadi, kekuatan Dark Phoenix yang berasal dari suar matahari ini seperti mementahkan perkembangan karakter Jean Gray yang sudah terjadi di X-Men: Apocalypse. Yap, bagi kalian pengikut saga X-Men pasti sudah merasakan kalau kekuatan Dark Phoenix sudah nampak di dalam diri Jean pada film tersebut.
- Penampilan Cast
Karakter Jean Grey yang diperankan bintang Game of Thrones, Sophie Turner menjadi pusat cerita dalam film ke-11 franchise X-Men ini. Namun penampilannya kali ini terlihat kurang totalitas. Keunggulan akting dan pendalaman karakter, justru didapatkan dari James McAvoy sebagai Professor Charles Xavier.
Di luar karakter Jean Grey dan Professor X, film ini pun menyuguhkan aksi tarung yang kurang menarik. Memang tiap karakter diberikan kesempatan untuk unjuk gigi dengan kekuatannya masing-masing, namun sayangnya kurang ditonjolkan. Selain itu, minimnya pengembangan karakter serta chemistry diantara para anggota X-Men pun terasa agak hambar, tidak seperti di seri-seri sebelumnya.
Sosok Vuk (Jessica Chastain) juga dirasa menjadi sia-sia karena tidak adanya penguatan karakter yang lebih dalam di cerita ini. Penonton seolah dianggap sudah mengetahui siapakah Vuk, dan layaknya tokoh antagonis utama, sosok Vuk seperti tidak mempunyai rasa emosional yang lebih.
- Visual dan Audio
Audio dan teknik CGI yang ditampilkan bisa terbilang cukup detail, menjadi poin plus di film ini. Pertempuran dan kekuatan yang dimiliki anggota X-Men terlihat dan terasa nyata. Bisa dibilang, kalau kamu ingin melihat pertempuran mutan yang seru dengan berbagai efek, maka kamu akan mendapatkanya.
- Kesimpulan
Dark Phoenix, bisa dibilang bukanlah film terbaik dari saga ‘X-Men’ tapi juga bukan yang terburuk sih. Yaa.. Tergolong anti-klimaks, cukup membingungkan, dan kurang mengesankan saja. Sungguh diluar ekspektasi bagi banyak orang nampaknya.
Namun, buat kamu yang penasaran dengan cerita lengkapnya dan ingin membuktikan. Film dengan durasi 114 menit tersebut akan mulai tayang di bioskop kesayangan Anda pada Jumat (14/6/2019). Selamat menyaksikan!
