
Memang, ada golongan yang bersedia melakukan apapun, hanya demi sebuah kenangan. Dan sepintas, kenangan pulalah yang menjadi dasar adanya film John Wick chapter 3 – Parabellum ini. Namun hingga artikel review John Wick 3 Parabellum ini dimuat, saya belum yakin 100%, kenangan atau insting bertahan hidup yang di cari sang tokoh utama.
- Alur Cerita
Warning: Untuk memahami cerita chapter 3, sebaiknya kamu sudah melihat chapter sebelumnya.
Scene berawal di New York yang memperlihatkan mr. Wick sedang berburu dengan waktu karena tidak lama lagi ,akan jatuh sayembara atas nyawanya. Yap, John dinyatakan melanggar aturan karena pada chapter sebelumnya, telah membunuh seseorang di area netral (Hotel Continental).
Sayembara dengan hadiah uang tunai dengan nilai yang sangat besar, tentu membuat John sangat was-was. Seluruh assassins akan mencarinya demi hadiah. Adapun hadiah disediakan oleh High Table, sebuah organisasi yang dalam film ini, dikisahkan sebagai penentu aturan dalam banyak hal.
Baca juga: Review film Brightburn – Kekuatan Besar dalam Tubuh yang Labil
Sepanjang berlari untuk bertahan hidup, John menemui beberapa tokoh yang sebelumnya diceritakan punya hubungan khusus dengan John. Tujuan John yang sebenarnya belum diungkap di sini hingga akhirnya, John berhasil menemui sang pemimpin High table. Tapi untuk mendapatkan keinginannya, John harus membuat kontrak baru dengan sang pemimpin.
Laga demi laga dengan aksi pertempuran jalan dimulai. Bagaimana beberapa individu tetap ingin John hidup, dan apa hubungan John dengan tokoh-tokoh yang membantunya, kembali lagi, kamu harus melihat kisahnya sejak chapter awal.
- Visual, Efek & Audio
Chapter 3 ini mengambil beberapa latar tempat. Dari kota New York yang padat, Casablanka yang dominan gelap, hingga landscape gurun pasir yang terik. Paling menarik adalah ruang kaca dalam hotel continental di tengah New York, yang dijadikan arena pertempuran terakhir.
Film ini lebih condong bermain makeup dibanding visual Efek. Senjata tajam yang tertinggal ditubuh lawan, darah yang muncrat, dijamin akan membuat penonton menahan nafas. Nampaknya tim makeup dan kostum bekerja sangat keras untuk memberi visual yang selalu segar dari scene satu ke scene lainnya.
Karakter keanu yang dibuat sedikit bicara, membuat tim BGM juga bekerja keras hampir sepanjang Keanu berlari atau berjalan dalam diam. Nampaknya sengaja dibuat seperti itu untuk menjaga adrenalin penonton terus tinggi.
- Cast
Karena tiap chapter sebelumnya memang sudah melibatkan banyak unsur beladiri, film ini kembali melibatkan banyak aktor laga garis keras, termasuk dari Indonesia, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman. Namun jika diperhatikan, film ini tidak memiliki banyak tokoh penting. Hampir keseluruhan cast diambil dari tempat di mana John berada.
Di ujung cerita saat Yayan dan Cecep berhadapan dengan John, menurut saya merupakan scene Epic yang akan membuat penonton semua tertawa elegan. Mungkin tidak semua penonton akan menyukai perubahan environment serius yang sudah terbangun, menjadi terlihat sedikit bercanda. Puncaknya, saat Keanu berhasil menumbangkan Yayan CS.
- Kesimpulan
Adegan brutality hampir sambut menyambut selama film ini. Menjamin adrenalin penonton akan selalu tinggi. Dari ending yang dihadirkan, nampaknya perang akan berlanjut lebih panas. Semoga saja, chapter berikutnya akan melibatkan lebih banyak lagi tokoh penting baru.
Dari sudut pandang saya, hal yang agak kurang ada pada tata gaya berkelahi jalanan yang terlihat kurang natural di beberapa scene. Dan benang merah yang coba dijahit selama film, menurut saya juga kurang tersampaikan.
Selebihnya, film John Wick 3 ini akan jadi pengobat rindu para pecinta film laga yang lebih menyukai baku hantam jarak dekat dibanding penggunaan senjata moderen. Seperti film-film Jet Lee atau Jacky Chan. Hanya saja, dengan visualisasi kebrutalan yang lebih berani.
