
Dari basic info spesifikasi laptop ini, sudah terlihat kapabilitas performance yang dapat dihasilkan. Unit review Predator Helios 300 PH315-53 ini saya taksir, punya kans jadi salah satu laptop gaming portable dengan GPU mid-to-high.
Specification
ACER
Predator Helios 300 PH315-53
CPU | Intel® Core™ i7-10750H Processor 2.6 GHz (12M Cache, up to 4.8GHz) |
Operating System | Windows 10 Pro with Office 365 (Trial) |
Memory | 2x 8GB DDR4 2933MHz, SO-DIMM |
Storage | 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD |
Display | 15.6″ (16:9) IPS-level FHD (1920 x 1080), up to 240Hz 3ms, 300 nits |
Graphics | NVIDIA® GeForce RTX™ 2070 8GB Max-Q Integrated Intel® UHD Graphics |
Input/Output | 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C, HDMI, Display Port, 1x Gigabit LAN |
Connectivity | Intel Wi-Fi 6(Gig+)(802.11ax)+Bluetooth 5.1 (Dual band) 2*2 |
Audio | 2x 2W speaker with DTS Surround |
Battery | 59Wh, 4-cell Li-ion |
Dimension | 36.68 x 25.4 x 2.28 cm |
Weight | 2,5Kg |
Colors | Abyss Black |
Warranty | 2 tahun garansi global |
Price | Rp30.999.000 (Core i7-11370H/RTX3070/2x8GB RAM/1TB PCIe SSD/240Hz) |
Baca juga: Kapan harus menggunakan Windows 10 Pro?
Yang dikirim Acer adalah Helios 300 PH315-53 dengan CPU Intel core i7 10750H plus Geforce RTX 2070 Max-Q 8GB. Kedua komponen tersebut diyakini cukup mumpuni memaksa layer 15.6-inch,- 3ms – nya, menggambar 240hz di game-game genre kompetisi.
Cukup disayangkan, RAM 16GB – nya menggunakan modul 2933MHz, saat dimana clock speed 3200, sudah banyak bersliweran.
Tersedia 2 slot M.2 NVME disini sehingga User dapat menambah 1 slot nvme m.2 lagi jika diperlukan. NVME yang digunakan adalah EDC PC SN730 merupakan SSD NVME yang kencang dan sangat dapat diandalkan untuk gaming dan keperluan lainnya. Untuk expansi storage disediakan juga slot 2.5 inc pada laptop ini yang masih kosong sehingga dapat dipasangkan HDD atau SSD 2.5inc.
– I/O Ports
Untuk I/O Ports. unit review predator helios 300 PH315-53 ini menyediakan opsi cukup lengkap. Sisi kanan terdapat USB C 10Gb, USB 3.1, HDMI dan mini display port. Untuk mini display port dan HDMI – nya, terhubung langsung dengan GPU Nvidia, sehingga jika kamu menggunakan display external, maka optimus display akan mati. Untungnya, jika monitor eksternal kamu mendukung G-sync dan DisplayPort, maka dapat langsung aktif.
Sisi Kiri terdapat KILLER gigabit port yang diperuntukan untuk Gaming performance, usb 3.1 type A dan port Audio built-in. Perlu di note disini, untuk port audio tidak combo dengan Mic-in alias headphone only. Mau tidak mau, kamu terkadang harus gunakan mic bawaaan dari laptop.
Dari keseluruhan ports dan fungsinya, dapat dibilang sangat optimal dan sangat fungsional, USB 3.1 sisi kiri dibuat cukup renggang sehingga untuk perangkat usb yang agak tebel masih dapat di gunakan bersamaan.
– Connectivity
Selain Killer Gigabit, Acer menyediakan Wifi AX untuk koneksi wireless, dengan adapter Killer AX1650i. Untuk seorang gamer, adapter ini merupakan perangkat yang luar biasa karena chip killer sudah di optimasi untuk kepentingan gaming performa tinggi.
Untuk kompatibitas, sejauh yang saya rasakan juga tidak ada masalah saat dikoneksikan ke environment ac ataupun dibawahnya. Gamer yang ingin menggunakan wifi ini terutama saat bermain game, saya sarankan untuk menggunakan environment ax agar lebih meminimalisir hambatan.
Baca juga: Review Asus TUF Dash 15 FX516P – Solusi Laptop Gaming RTX 3070 Paling Mobile
Chassis Design
Kesan pertama saat melihat laptop Acer predator ini adalah elegan. Dengan material casing berbahan Metal hitam membalur sisi panel depan hingga bagian palm rest,- mmebuat kesan sentuh dari body terasa mahal. Chassis yang gunakan oleh predator sangat kokoh, dengan engsel yang cukup kokoh Ketika digunakan mengetik saat dipangku, membuat laptop yang cukup baik untuk mobilitas.
Aksen biru dengan logo predator yang illuminated, memberi kesan gaming laptop yang elegan dan elite. Untuk akses udara keluar, PH315 ini menggunakan 4 ‘knalpot’ yang ada di samping kiri kanan dan bagian belakang sebagai pembuangan utama. Dengan teknik, ini berarti debu yang menempel tidak akan berpusat pada satu pembuangan dan membuat debu lebih mudah keluar,- tidak menggumpal didalam heatsink.
Workstation
Bagian workstation terlihat sangat lega,- khususnya untuk memberi space mereka yang bertangan besar. Kualitas keyboard dengan ukuran keycap yang cukup besar, plus tingkat kerenggangan yang optimal, serta tidak berisik, memberi saya pengalaman mengetik yang sangat nyaman,
Touch pad cukup luas,- dengan permukaan yang sangat smooth dan presisi. Tidak ada button pad di sini, namun saat digunakan, tidak seketika menjadi masalah dan menggangu saat di klik. Untuk bekerja tanpa menggunakan mouse, menurut saya masih cukup nyaman.
LED keyboard punya opsi RGB empat (4) zona terpisah. Jadi pengguna bisa memilih warna berbeda untuk masing-masing zona. Preset animasi yang dapat dipilih juga cukup beragam. Cukuplah mengakomodir selera banyak calon pengguna dengan berbagai preset yang tersedia.
– Display
Untuk Layar Acer tidak tanggung-tanggung, menawarkan layer 240HZ untuk gaming, dengan 3ms response time. Sangat qualified untuk digunakan esport gamers. Panel ini menggunakan Shrap (LQ156M1JW09) yang sangat setara dengan IPS panel quality, warna yang ditawarkan sangat vibrant dan tingkat keterangan yang mencapai 300 nits membuat kondisi terang sekalipun tidak menghalangi laptop ini untuk digunakan dengan nyaman.
Berikut spek lengkap dari display dari spider calibrater :
- Panel HardwareID: Sharp SHP14D3 (LQ156M1JW09);
- Coverage: 98.2% sRGB, 72.7% AdobeRGB, 75.3% DCI P3;
- Measured gamma: 2.31;
- Max brightness in the middle of the screen: 308.43 cd/m2 on power;
- Min brightness in the middle of the screen: 20.98 cd/m2 on power;
- Contrast at max brightness: 1116:1;
- White point: 7400 K;
- Black on max brightness: 0.27 cd/m2;
- PWM: No.
- Response: ~17ms GtG
Untuk pengguna color sensitive mungkin harus calibrasi layer ini untuk mendapat kan whitepoint pada 6500K, karena memang warna putih di laptop ini cenderung ke biru cool. Coverage SRGB dan Adobe RGB di layar ini dapat diandalkan untuk color accurate work seperti photoshop dan editing video.
Untuk gaming, tidak perlu ditanyakan lagi. Dengan max contrast ratio pada 1116:1, ini merupakan salah satu monitor LED yang dapat menghasilkan warna hitam cukup pekat, maka untuk gaming akan dapat menghasilkan warna vibrant dan terang. Jarang laptop gaming yang bisa mencapai contrast ratio pada 1000:1. Predator ini sangat bagus menyertakan display yang sangat baik untuk gaming.
Untuk refresh rate 240hz yang berarti layer ini siap menghasilkan 240fps perdetik, membuat keseluruhan aktifiitas gaming menjadi sangat mulus smooth tidak ada stuttering. Namun jika sedang menggunakan baterai, refresh rate akan turun otomatis ke 60hz untuk mode efisiensi baterai.
Performance
Acer Predator Helios ini menggunakan Intel core i7 10750H, 16GB DDR4 2933, 1TB SSD NVME dan RTX 2070 Max-Q yang didukung dengan optimus. Dengan konfigurasi ini sudah dapat cukup melibas game-game terbaru dengan sangat nyaman.
Dari sisi management power, Acer menyertakan predator sense yang dapat di konfigurasi sesuai dengan keinginan, User dapat menggunakan predator sense untuk menyesuaikan fan control. Overcloking, monitoring load GPU dan CPU, serta suhu dan voltage.
Acer juga menyertakan tombol fisik Turbo, yang ketika di klik akan membuat FAN berputar full speed. Overcloking pada mode extereme di GPU, membuat pengguna sangat convenience untuk langsung digunakan dan bermain tanpa harus membuka predator sense. Predator sense juga menyediakan opsi untuk mengganti Booting screen menjadi gambar atau logo apapun yang disetting oleh user.
Beberapa setting dari predator sense :
- Normal itu termasuk balance profile GPU jalan pada stock speed dan dibatasi dengan TDP 80watt serta kecepatan fan juga pada balance
- Fast – menaikan TDP menjadi maximum pada 90w dan OC GPU +50 core clock dan +30 pada memory, disini mengizinkan untuk kecepatan GPU lebih tinggi.
- Extreme dengan TDP sama menambah OC +100 dan +60 pada GPU dan Fan pada maximum speed.
Kita testing di unit review Predator Helios 300 PH315-53 ini dengan profile extreme dengan fan automatic Full speed untuk dapat melihat peforma keseluruhan, dari Processor saat testing didapatkan clock speed di sekitar 3.8 Ghz untuk 6 core Load, ini cukup baik dengan suhu dapat di sustain pada 89-90 derajat.
Dari table peforma diatas, dapat dilihat kalau performance Acer predator ini sangat baik dan termasuk yang tinggi kekelasnya , dari 3D mark kita dapat lihat peforma RTX 2070 Maxq ini tidak kalah dengan RTX 2070 MaxP dengan kelebihan dapat lebih disesuaikan TDP nya. Penggunaan RTX 2070 Maxq membuat Acer dapat menyertakan Adaptor berdimensi kecil seperti laptop biasa namun dengan max 180watt.
– Gaming Performance
Untuk menguji performa gaming – nya, saya lakukan stress test untuk mendapatkan kombinasi load CPU dan GPU lebih akurat untuk laptop gaming. Sedangkan syntetic test, kita testing dengan Extreme Profile.
Overall, laptop ini cocok untuk hampir semua game dengan setting High detail. Mengapa saya bilang di high, karena di setting Ultra, beberapa game ada yang jatuh dibawah 60 fps. Tapi, level performa ini merupakan level yang sudah saya prediksi.
Yang saya harus akui, power manajemen pada laptop ini mampu mengoptimalkan power dengan kinerja RTX 2070 Max-Q. Sekedar tips, sesuaikan detail dari masing-masing game.
Tidak perlu selalu mengikuti preset, kalian bisa custom setting per game – nya, untuk improve performance lebih lanjut guna meringankan beban processor. Contoh pada setting shadow distance, geometry dan load distance untuk mendapatkan FPS yang lebih besar lagi.
Di Cyberpunk 2077, secara default memang cukup berat dijalankan di laptop ini. Namun dengan mode DLSS, experience naik di 60 Fps.
Ada satu tips lagi nih, gunakan monitor external untuk memaksa laptop berjalan full pada dedicated GPU Nvidia (bukan optimus mode). Saya perhatikan, game berjalan lebih tinggi lagi dengan peningkatan dari 6-20% (tergantung game).
Ini dikarenakan, jika menggunakan external monitor, driver Nvidia bekerja penuh tanpa berkomunikasi melalui Intel GPU (optimus mode).
Battery Performance
Untuk Battery Performance pada laptop acer predator helios ini cukup respectable, dalam keadaan mobile dapat digunakan sampai 6 jam maksimal. Berikut hasilnya
- 3-4 h of use) – text editing in Google Drive, Power Saver Mode, screen at 60%, Wi-Fi ON;
- 5-6 h of use) – 1080p fullscreen video on Youtube in Edge, Power Saver Mode, screen at 60%, Wi-Fi ON;
- 5-6 h of use) – Netflix fullscreen in Edge, Power Saver Mode, screen at 60%, Wi-Fi ON;
- 2-3 h of use) – browsing in Edge, Balance Mode, screen at 60%, Wi-Fi ON.
Dari hasil diatas dapat dilihat kalau hasilnya cukup respectable dengan hardware konfigurasi high end ini, hanya saja jika Acer menyediakan mode Baterai hanya menggunakan Intel GPU maka hasilnya akan lebih bagus lagi untuk baterainya.
Concusion
Dari Build quality, unit review Predator Helios 300 PH315-53 ini sangat Solid. Selain itu punya gaming performance cek-list dan thermal yang sangat baik, membuat Acer Predator dapat menjadi pilihan Gamer untuk dapat dimanjakan selama bermain Game, pekerjaan kreatif dan juga mobilitas yang cukup baik.
Peforma yang dihasilkan sangat sesuai dengan spesifikasi yang digunakan dan sangat dapat dilakukan optimalisasi lebih dengan berbagai cara seperti mengikuti setting daripada geforce Experince juga menjadi salah satu opsi untuk meningkatkan peforma dengan menyerahkan seting dari Nvidia langsung.
PROS
- Built Quality
- Good Performance
- Thermal control
- Display 240HZ with great color
- Comfort keyboard USE
- RGB keyboard
- Small adaptor form factor
- There is more storage slot for SSD dan 2.5 HDD
- Killer Wifi and Gigabit
Cons
- Price a bit High
- Speaker sound could be better
- No option to use igpu only to reserve more Battery