
Hampir semua Tablet PC kerap didesain untuk mendukung produktivitas pengguna serta menjadi sarana hiburan selama bekerja, terutama yang sering mobile. Tapi, layar besar dan spesifikasi saja, tentu nggak akan cukup. Brand kenamaan butuh memoles Tablet PC besutannya dengan lebih dari kedua hal tersebut, jika ingin tetap bersaing dan mendukung produktivitas penggunanya, sekalipun harus mobile.
Nah, kalau kalian sedang mempertimbangkan untuk mempunyai sebuah Tablet PC—baik untuk menyokong mobilitas sehari-hari, atau merasa kurang puas kalau main game di layar smartphone yang mungil– wah, pas nih! Karena, saya berkesempatan melakukan uji pakai alias review Samsung Galaxy Tab A10 2019, di mana produk ini meninggalkan kesan yang cukup mendalam buat saya, yang notabene juga sedang menimang-nimang Tablet PC mana yang pas buat saya “si super mobile.”
- Desain
Bagus atau tidaknya desain atau penampilan sebuah gadget, memang tergantung pada preferensi masing – masing. Bagus bagi saya, mungkin belum tentu bagus buat kamu. Namun, dalam sub kategori desain, ada hal-hal pendukung yang menentukan apakah desain sebuah gadget, dalam hal ini tablet PC, bisa diterima, atau justru sebaliknya. Hmm.
Misalnya, nih, penempatan tombol, lubang pengisian daya, speaker hingga posisi kamera. Menurut saya, pada Galaxy Tab A10 ini, penempatan ketiga item tersebut nggak ada yang mengganggu kenyamanan selama mengoperasikan tablet PC satu ini. Posisi kamera yang saat ini dibuat menepi, semakin memberi keleluasaan bagi pengguna, saat menggunakan tablet ini dalam mode horizontal.
Begitu pun posisi tombol volume yang letaknya cenderung jauh dari posisi genggaman tangan, baik saat pengoperasian dengan satu tangan, maupun pengoperasian dengan kedua tangan. Samsung terlihat sangat jeli nih memperhatikan seluruh bagian penunjang desain untuk memberikan tingkat kenyamanan Si Galaxy Tab A 10 2019 ini. Saya harus akui, memang senyaman itu.
Material juga finishing yang digunakan tak luput dari perhatian Raja Ponsel Dunia asal Korea Selatan ini. Hampir seluruh bagian tablet dibalut material logam, yang memberi kesan premium dan kokoh saat digunakan. Satu hal lagi, sekalipun tangan kamu mudah berkeringat, tekstur doff pada seluruh sasis membuat tablet ini tetap kesat dan mantap digenggam. Setelah saya coba, nggak licin lho walau sudah digenggam berjam-jam.
- One UI – Android 9 yang clean dan sarat fitur
UI atau User Interface memegang peranan penting dalam menjembatani interaksi antara pengguna dengan si gadget. Kerapkali pengguna fokus pada spesifikasi sebagai syarat mutlak mendapatkan pengalaman terbaik menggunakan gadget. Percaya deh, percuma gadget kamu punya SoC kencang dan RAM besar, tapi nggak didukung UI yang hemat resource.
Sama halnya dengan Galaxy Tab A 10 2019 ini. One UI di dalamnya menawarkan antarmuka yang minimalis dan amat mudah dikuasai oleh pengguna yang sebelumnya mengandalkan Tablet PC non-Android. Bahkan oleh anak kecil sekalipun. Yep! Tapi, khusus anak-anak tetap harus diawasi orang tua, ya. Nanti saya akan ulas lebih dalam di bawah.
Dengan One UI, selama saya memakai Galaxy Tab A10 2019 ini, perpindahan dari aplikasi ke aplikasi lain terasa halus layaknya mengoperasikan smartphone dengan RAM besar. Layarnya membentang luas, dimaksimalkan dengan sangat baik untuk menampilkan recent apps yang dipakai.
Sebelumnya, saya nggak pernah puas dengan prediksi kata pada fitur Bahasa Indonesia. Tapi, kali ini, dengan keyboard bawaan One UI sebagai default keyboard sepanjang saya review Samsung Galaxy Tab A10 2019, saya merasa sangat terbantu.
- · Beranda anak
Dalam One UI, kamu juga bisa manfaatkan beranda anak yang didesain khusus untuk ruang hiburan anak atau adik kita yang masih di bawah umur. Dengan sekali penyetelan, termasuk penambahan kontrol password, Fitur Beranda Anak siap digunakan, tanpa perlu kita selalu awasi. Karena mereka (anak-anak) nggak akan bisa keluar dari Beranda Anak tanpa kredensial dari kita.
Itulah mengapa di atas saya menyebutkan jika produk ini ekstra modular, bahkan untuk anak berusia di bawah 10 tahun sekalipun.
- Spesifikasi – Octa core yang efisien
Untuk kamu yang belum tahu, Exynos 7904 merupakan chip prosesor berbasis ARM yang sudah dikustomisasi sedemikian rupa oleh Samsung, hingga sangat sesuai untuk perangkat yang menjual mobilitas (efisiensi), dan fitur multimedia seperti Galaxy Tab A10 2019 ini.
Buat yang belum tahu, RAM jenis LPDDR4 berkapasitas 3 GB, merupakan jenis chip memori yang umum dipakai pada device kelas menengah atas. Selain menjadikan perpindahan antaraplikasi lebih mulus, proses eksekusi di dalam aplikasi juga berjalan juga lebih lincah, termasuk ketika kamu bermain game grafis 3D, seperti PUBG Mobile, misalnya.
Tampaknya, Samsung Galaxy Tab A10 2019 memang ditargetkan buat kamu yang sering berbagi pakai dengan anggota keluarga lain. Kenapa? Karena, media penyimpanan sebesar 32 GB, tergolong cukup besar untuk menampung 2 hingga 3 profil pengguna, plus Beranda Anak. Ya, kalau dipakai sendiri lebih puas lagi, sih. Puas benerrr!
Bicara modular, urusan konektivitas pada produk ini juga saya bisa katakan sangat modular. Dual band Wi-Fi a/c, Bluetooth 5, selular LTE (opsional), dan GPS kelas advance, akan kian mempermudah kamu berinteraksi dengan Internet maupun device lain selama diajak “mobile.”
- Multimedia
Sekalipun hanya membekal sepasang speaker, namun dengan tambahan audio enhancement Dolby Atmos, hmm, rasanya menikmati musik atau video langsung tanpa headphone pun nggak perlu dipertanyakan lagi di Galaxy Tab A10 ini. Benar saja, saat saya uji, memang terasa cukup menyenangkan. Nyaring dan clear. Seandainya Samsung membenamkan empat (4) buah speaker, bukan tidak mungkin, Galaxy Tab A10 2019 menjelma menjadi Boom-Box bertenaga Android paling ringan.
Terdapat pula beberapa profil audio, seperti Film, Musik, dan Suara, yang bisa diatur sesuai kebutuhan dan selera. Atau, kalau kamu nggak mau repot, bisa pilih mode Auto. Gampang.
Bicara video, tentu nggak lepas dari kemampuan LCD dengan tingkat kecerahan yang memikat. Bahkan, saat terpaksa menikmati video di luar ruangan bersama kolega, teknologi IPS pada panel Galaxy Tab A10 ini, tetap mampu memberi sudut pandang yang luas untuk berbagi layar bersama teman atau kolega.
- Manajemen Daya
Penggunaan tablet identik dengan mobile computing yang mau nggak mau jauh dari sumber listrik. Sadar akan hal ini, kapasitas baterai Galaxy Tab A10 disediakan Samsung sebesar 6150 mAh. Memang bukan yang paling besar saat ini.
Tapi, penggunaan SoC seperti yang saya infokan pada spesifikasi, membuat unit review Samsung Galaxy Tab A10 2019 yang saya uji ini, mampu bertahan dua hari jika hanya saya pakai untuk browsing dan menulis artikel hanya menggunakan Google Chrome, sambil menikmati alunan lagu via Spotify, yang telah terinstal sejak Tablet PC ini keluar dari kemasannya.
Untuk konektivitas, Galaxy Tab A10 2019 sudah menggunakan antarmuka USB-C untuk perpindahan data pun mengisi daya. Sekadar informasi, antarmuka type-C umumnya juga hanya bisa ditemukan pada device kelas atas. Sebab, USB-C menyimpan kompatibilitas dan kapabilitas yang lebih baik dari Micro USB, dimana salah satunya adalah kemampuan mengisi daya yang lebih besar dengan waktu lebih singkat (alias quick charging), akan lebih baik jika power adaptor yang disertakan juga mendukung.
Kesimpulan
Jadi apakah Galaxy Tab A10 2019 ini bisa masuk kategori murah?
Tak sedikit blog-blog tech global yang menyebut, “Samsung Galaxy Tab A10 2019 adalah Best Budget Tablet.” Ya, jujur saja, saya tidak menampiknya sama sekali. Dengan harga yang lebih murah dari tablet-tablet kelas atas, kamu bisa menikmati ragam fitur yang kurang lebih serupa ketika menunjang mobilitas dan kenyamanan guna pada sebuah tablet.
Sesekali, coba bayangkan jika fitur-fitur yang saya jabarkan di atas, hadir di dalam produk Tablet PC buatan Tiongkok, yang belakangan ini gencar mencari perhatian lewat kampanye psikologis “yang penting murah.” Saya yakin dan berani bertaruh, banderol harganya akan lebih mahal dari Galaxy Tab A10 2019 ini.
Belum lagi, material yang berkualitas, antarmuka pengguna dan fitur yang dibuat secara khusus, kualitas audio visual yang mencengangkan saya, serta yang nggak kalah penting, dukungan purnajual, baik servis maupun update firmware secara berkala, nggak salah lagi, Tablet PC ini membuat saya terkesan selama mengujinya hampir tiga minggu ini, dan menempatkan Galaxy Tab A10 2019 di peringkat teratas untuk tablet yang akan saya koleksi. Yang ikutan #2019GantiWorkspace, angkat tangan! Yuk, gabung sama saya.