
Film yang awalnya saya remehkan ini ternyata membuat saya menyesal menganggapnya remeh sejak 15 menit film dimulai. Penasaran? Simak review Shadow in the Cloud versi Skyegrid Media berikut ya!.
Alur cerita
Trailer pertama yang dirilis menghadirkan asumsi bahwa ada skenario horor berlatar penerbangan yang coba dihadirkan sang director. Kecuali sang pemeran utama, di trailer pertama juga tak dihadirkan sosok pemeran lain yang seringkali jadi ciri khas film bertema pertikaian manusia dengan makhluk astral.
Di trailer kedua baru dibuat sedikit jelas tentang apa film Shadow in the Cloud ini bercerita. Walaupun hingga akhir trailer, penonton tetap tak diberi banyak clue yang sukses membuat saya akhirnya menyediakan waktu menonton film ini secara keseluruhan.
Baca juga: Sinopsis Serial TV Bridgerton dan Foto Perdananya
Film ini berkisah tentang, Maude Garret, yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang anggota angkatan udara dengan lebih dari 200 jam terbang lebih. Ia secara sengaja menumpang pesawat dengan berbagai bukti bahwa Ia sedang menjalani misi rahasia.
Ditengah perdebatan para kru yang terus menerus mengolok-olok-nya, Garret secara tak sengaja melihat bayangan makhluk yang juga jadi penumpang gelap di pesawat tersebut.
Garret coba melaporkan hal tersebut. Namun semua kru tak ada yang percaya. Parahnya lagi, Garret melihat pesawat musuh yang meng-endap-endap melakukan pengintaian. Laporannya tetap tak digubris. Bahkan semua kru menganggap Carreth berhalusinasi.
Hingga di satu saat terjadi masalah pada salah satu mesin pesawat akibat ulah makhluk yang dilihat , juga serangan tiba-tiba dari pesawat musuh yang akhirnya membuat para kru pesawat makin penasaran, siapa sebenarnya Garret.
Pemeran
Hampir 3/4 film Shadow in the Cloud ini memang didominasi wajah sang pemeran utama, Chloë Grace Moretz (Garret).
Film ini awalnya manampilkan satu per satu para pemeran yang lewat gambaran imajinasi Garret. Karena di awal cerita, tidak semua pemeran muncul menyambut Garret saat onboard di pesawat. Bahkan hingga 3/4 film, film ini hanya menghadirkan komunikasi radio antara Garret, dengan pemeran lain.
DI satu sisi, menggunakan penggambaran karakter tunggal amat sangat beresiko memunculkan kejenuhan di sisi penonton. Tapi alur cerita dan akting Grace di film ini berhasil menepis jauh resiko tersebut.
Karakter wajahnya yang cenderung baby face nampak sekali jadi tantangan untuknya sendiri, dalam menghadirkan berbagai ekspresi. Mulai dari ekspresi tegang, sedih, berwibawa, hingga marah,- semua ditampilkan Grace dengan sangat baik.
Saya acungi lima (5) jempol untuk ms Moretz. You’re hero of the movie ;D
Setting
Dari judulnya, sudah bisa ditebak bahwasanya film ini berlatar kabin pesawat terbang klasik yang pernah melegenda pada masa-nya. Seting waktu film ini sendiri adalah sekitar Agustus 1943 dimana sedang berlangsung perang dunia ke 2. Film ini sendiri menjadikan pesawat Jepang sebagai sisi anatgonis-nya.
Tapi ada banyak hal unik yang akan penonton lihat sepanjang film ini, selain ruang kabin pesawat yang bahkan hanya sepintas lalu. Salah satunya, aksi akrobatik yang mendebarkan.
Aksi akrobatik di ketinggian inilah yang membuat film ini menghadirkan sosok makhluk yang menurut beberapa mitos, memang punya habitat di balik awan. Dan serunya lagi, penggambaran sang makhluk benar-benar membuat saya merinding lewat bentuknya yang abstak.
Musik
Yang mungkin belum hadir maksimal menurut saya adalah musik dan skoring sepanjang film ini. Lantaran apa yang menjadi ekspektasi saya saat melihat trailernya, tidak ter-refleksi di film aslinya. Bahkan di awal-awal film, komunikasi radio antara Garret dan kru pesawat, sempat membuat saya kesal.
Memang tidak banyak adegan yang menghadirkan ledakan di film ini. Tapi seandainya adegan akrobatik mendapat scoring yang lebih baik, saya yakin film ini akan hadir jauh lebih sempurna.
Unique
Film ini benar-benar di luar ekspektasi saya, terutama kala terakhir kecewa pada film Money plane yang sama-sama berlatar pesawat udara. Jauh berbeda dengan Money Plane yang nampaknya kurang siap dari sisi cerita, film Shadow in the Cloud ini saya rasa sangat matang dipersiapkan.
Walaupun menghadirkan kombinasi sejarah, makhluk mitos dan adegan akrobatik yang secara logika kurang punya benang merah, sekali lagi kekuatan cerita film ini berhasil menggabungkannya hingga mampu menguntai tiap skenario dengan sangat baik.
Overall, film ini seru dan kamu harus nonton.
Ok! Itu aja pendapat kita untuk film akhir minggu ini. Semoga review Shadow in the Cloud ini belum terlambat untu kamu jadikan referensi. Enjoy!
Dan tak bosan-bosan saya ingatkan untuk follow akun social media kita untuk notifikasi terbaru, tentang konten-konten game dan hiburan ala Skyegrid Media.