
Dengan budget 800 ribu-an, kamu sudah bisa menebus Sharp SHV41 ini dibeberapa markteplace seperti Tokopedia atau Shopee. Lalu, apa sih kelebihan smartphone Android mungil ini sampai sempat hype dikalangan kaum mendang-mending? Berikut Skyegrid Media coba hadirkan review Sharp Aquos R Compact SHV41
Tentang smartphone SHARP
Unit smartphone Sharp yang beredar di marketplace saat tulisan ini tayang semuanya adalah unit bekas yang di’selundupkan’ dari negara lain. Tak terkecuali unit review Sharp Aquos R Compact SHV41 yang kita akan oprek kali ini.
Sharp sendiri akhirnya masuk kembali secara resmi dan mendistribusikan smartphone terbaru mereka, Sharp Aquos V dibawah distribusi TAM. Tapi jika saya perhatikan, seting harganya agak over-priced hingga sulit bersaing dengan brand lain.
Sejatinya, saat artikel ini tayang, saya sedang menimbang-nimbang untuk membeli seri baru Aquos R2 yang sudah menawarkan performa SD845.
Spesifikasi Sharp Aquos R Compact SHV41
Other names | SHV41, SH-M06 |
---|---|
GSM frequencies | 850 900 1800 1900 |
Standard UMTS | 900 2100 |
Standard LTE | FDD LTE: 2100, 1700, 1500, 900 TDD LTE: 3500, 2500 |
Waterproof & dust-resistance | IP65, IP68 |
Dimensions (W x H x D) | 132.00 x 66.00 x 9.60 mm |
Weight | 140.00 g |
Display | Color / IGZO TFT 16M colors 1080 x 2032 px (4.90″) 470 ppi ∼73.7% screen-to-body ratio |
Display protection | |
Standard battery | Li-Ion 2500 mAh |
Quick battery charging | Quick Charge 3.0 |
Internal memory | 32 GB |
RAM memory | 3 GB |
Memory cards | microSD, microSDHC, microSDXC |
Operating system | 8.0 Upgradeable to A10 |
Processor | Qualcomm Snapdragon 660 Processor clock: 2.20 GHz Number of cores: 8 GPU: Adreno 512 |
NFC | Yes |
Announced | 4Q 2017 |
Hal menarik pertama dari smartphone Sharp SHV41 ini adalah dimensinya yang compact. Ternyata, tak hanya Sony Xperia yang merilis versi compact di Jepang sana, Sharp juga mengikuti karena habit orang Jepang sana yang tak pernah lepas dari smartphone saat di jalan. Jadi, handling dengan satu tangan adalah nilai plus tersendiri.
Yang kedua adalah teknologi panel LCD buatan Sharp sendiri dengan branding IGZO. Kelebihan LCD ini selain warnanya lebih pop layaknya LCD TV andalan Sharp, ternyata juga sudah mendukung refresh rate tinggi mencapai 120Hz.
Dan hal menarik paling menyilaukan adalah, smartphone ini membekal Snapdragon 660 di bracket harga kurang dari 1 juta rupiah. Gimana ngga bikin penasaran coba? Dengan 800 hingga 900 ribu, kamu bisa dapat sebuah smartphone dengan Snapdragon 660 plus Adreno 512, RAM 4GB layar 120 hz dalam sasis yang mungil. Plus NFC lagi, mantap!
Baca juga: Review: Asus Zenfone Max Pro M2
– Kamera
Setup kamera Sharp Aquos ini masih sangat konvensional. Untuk sensor belakang, sebuah single sensor dengan resolusi 16MP dan bukaan 2.2 memungkinkan pengguna merekam video hingga resolusi 1080p 60FPS.
Untuk membuat proses capture video lebih smooth, Sharp menambahkan Electronic Stabilizer pada SHV41. Ada juga fitur HDR untuk foto yang sepanjang saya gunakan, tidak banyak membantu dalam memberi detail pada momen backlight.
Sedangkan untuk sensor kamera depan, SHV41 dibekali sensor 8MP yang mampu merekam video FHD 30FPS, tanpa solusi image stabilizer seperti yang tersemat di sensor belakang.
Overall, kemampuan DSP pada SD660 belum maksimal dimanfaatkan oleh Sharp. Sebagai into, DSP pada SD660 seharusnya bisa diandalkan untuk Merekam video hingga resolusi 4K.
– Sensor
Smartphone ini nampaknya masuk ke segmen menengah atas. Selain beberapa poon disisi spesifikasi, gal ini ditunjukan oleh kelengkapan sensor yang dibawanya. Tercatat, ada accelerometer, proximity, ambient light, juga gyro sensor pads SHV41 ini. Juga compass yang bekerja sangat akurat Dan responding selama saya cobs.
Design & Handling
Sekarang kita kupas disainnya mulai dari dimensi yang jadi nilai jualnya. SHV41 menawarkan LCD berukuran 4,9″ dengan screen-to-body ratio 73,7%. Angka ini bukan nilai STBR yang bisa dibilang tinggi juga. Tapi target Sharp untuk menghadirkan smartphone compact nampaknya cukup berhasil.
Ini dibuktikan dengan posisi smartphone ini yang saya rasakan melekat erat digenggaman. Jangan ditanya untuk kemudahan operasional satu tangan. SHV41 ini juara.
Hanya saja, area yang didedikasikan untuk kamera depan menurut saya agak mengganggu tampilan. Tambah lagi bagian ‘dagu’-nya yang juga tebal untuk menempatkan main button. Dua hal yang sangat tidak umum untuk smartphone moderen saat ini. Tapi kembali ke preferensi masing-masing. Kalau diamati, banyak pengguna yang menjual kembali produk ini setelah melihat langsung desain wajah si SHV41 ini.
Material depan dan belakang menggunakan kaca yang diperkeras, atau hardened glass. Namun belum bisa saya pastikan adakah tambahan proteksi di atasnya.
Baca juga: Sharp Aquos R2 Compact
User Interface
Secara keseluruhan, SHV41 ini menawarkan GUI yang tak jauh berbeda dari stock Android. Gesture hingga icon yang tampil, tidak membutuhkan waktu lama untuk pengguna beradaptasi. Fitur yang dibawa GUI nya juga tidak ada yang terlalu susah untuk diingat. Gesture back & forward ini nampaknya yang ditiru Lenovo untuk smartphone-smartphone baru berinterface ZUI.
Hanya saja saat kondisi default, cukup banyak aplikasi bawaan asal Jepang yang terindikasi memakan resource jika tidak disingkirkan. Beberapa penjual menawarkan opsi pembersihan bloatware ini sebelum unit dijual. Jadi, pengguna tinggal pakai saja.
Performa
Sharp Aquos R Compact SHV41 SD 660 3/32 | ASUS ZenFone Max Pro M2 SD 660 4/32 | ASUS ZenFone Max M2 SD 636 3/32 | |
Antutu 7 score | 127424 | 133312 | 116618 |
Snapdragon 660 masuk segmen menengah yang menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya. Bukan berarti tidak mumpuni untuk game, hanya saja kualitas grafis yang bisa dihasilkan berkisar di-range medium-to-high. Untuk yang hanya sesekali bermain game 3D seperti saya, level performa ini harusnya sudah lebih dari cukup.
Sebelum SHV41 populer, Sharp Aquos Sense 2 SHV39 lebih dulu mencuri perhatian dengan performa Snapdrogon SD450-nya. Secara performa, SD660 tampil lebih superior 45% lebih kencang dibanding Snapdragon 450 yang jadi andalan SHV39. Sedangkan dibanding kakaknya Snapdragon 636, score physx nya hanya tertinggal paling besar 10%.
CPU | SDM660 | SDM632 | SDM450 | SDM625 | |
GPU | Adreno 512 | Adreno 506 | Adreno 506 | Adreno 506 | |
RAM / ROM | 3/32 | 3/32 | 3/32 | 3/32 | |
Category | Item | Data | |||
Antutu | GPU | 30346 | 13303 | 11968 | 12625 |
UX | 38738 | 29944 | 19026 | 20191 | |
Total Score | 101224 | 101224 | 75117 | 77064 |
Menurut AnTuTu, performa SD660 pada unit review Sharp Aquos R Compact SHV41 ini dua kali lipat lebih kencang dibanding SD450, bahkan lebih. Sementara, olah grafis untuk gaming pada SD660 menurut 3DMark juga jauh melampaui SD450. Hasil yang sama diperoleh pada PC Mark dan Geekbench 4 yang memenangkan SD660.
Bagaimana pun, chipset Snapdragon 600 series memang ditujukkan untuk smartphone kelas menengah, sedangkan Snapdragon 400 series ditujukkan untuk smartphone entry-level.
– Power Management
Aslinya, saya sendiri tidak tahu kapasitas power adaptor bawaan Sharp SHV41 ini saat posisi masih baru. Tapi sejak smartphone ini masuk dalam kondisi batangan, sebaiknya kita fokus mencari power adaptor yang bisa memanfaatkan fitur quick charging 3.0 pada smartphone ini.
Tapi jika bicara tentang battery, kapasitas yang ditawarkan menjadi salah satu kelemahan smartphone ini. Tapi menurut saya, selama dikawal oleh power manajemen yang baik, kapasitas kecil sekalipun seharusnya mencukupi untuk mencapai single-charge routine.,- atau sekali charge untuk aktifitas sehari penuh.
Dan Sharp punya kemampuan power manajemen yang sangat baik dengan Screen-on-Time rata-rata 4 jam lebih dengan kondisi battery bekas.
Kesimpulan
Dengan budget 800 ribu-an, anda akan dipuaskan dengan performa Snapdragon 660 dan Adreno 512,- juga Handling yang sangat baik untuk penggunaan satu tangan.
Namun untuk kamu yang mencari kemampuan kamera, sayangnya Sharp Aquos SH04 dengan SD820-nya masih jauh lebih baik. Sensor Dan UX kamera pada unit review Sharp Aquos R Compact SHV41 ini benar-benar kelas standar.
Akhir kata, smartphone ini cocok untuk kamu yang butuh smartphone untuk aktifitas media sosial, komunikasi instant dengan sedikit gaming. Tampangnya yang ‘kurang umum’, menurut saya akan menurunkan minat beli calon pengguna yang mengejar stylish look.
Dan tak bosan-bosan saya ingatkan untuk follow akun social media kita untuk notifikasi terbaru, tentang konten-konten game dan hiburan ala Skyegrid Media.