Grab, salah satu aplikasi layanan transportasi online terbesar se-Asia Tenggara, hari mengumumkan akan menerima investasi terbaru dari Softbank Group –investor pada Tokopedia, Alodokter, Moka, sebelumnya– untuk memperkuat daya saingnya khusus di Indonesia.
Menurut keterangan yang dikutip CNBC.com dari keterangan resmi, jumlah investasi Softbank untuk Grab tersebut diperkirakan tembus dua miliar dolar AS (setara Rp28 triliun).
Baca juga: Heboh Penampakan Pocong di Google Maps!
Dana akan dioptimalkan untuk pengembangan infrastruktur digital Grab di Indonesia, termasuk jaringan transportasi elektronik generasi berikutnya (next-generation) di kota-kota terpencil, serta improvisasi layanan-layanan penting lainnya, seperti perawatan kesehatan, yang bisa disebar ke seluruh negeri.
“Sektor teknologi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” ujar Masayoshi Son, CEO Softbank, dalam keterangannya.
Di samping itu, Grab juga menyatakan akan membuka kantor pusat keduanya di Jakarta, Indonesia.
Sebelumnya, pada Maret lalu, Grab telah mengamankan US$1,46 miliar (setara Rp20,4 triliun) dana segar dari Softbank Vision Fund, sebagai bagian dari putaran pendanaan yang sedang berlangsung, yang mana investasi juga berasal dari Toyota dan Hyundai Motor, juga raksasa Microsoft, Ping An Capital dari Tiongkok, dan OppenheimerFunds dari AS.
Tak hanya itu, pada Juni, Grab juga menerima gelontoran dana investasi dari Invesco sebesar US$ 300 juta (setara Rp4,2 triliun). Tak pelak, hari ini, Grab diperkirakan mencapai valuasi US$ 14 miliar (hampir Rp200 triliun), sekaligus menatap total modal mencapai US$ 6,5 miliar (setara Rp91,1 triliun) pada akhir tahun ini.
Sementara itu, Gojek, aplikasi serupa sekaligus rival terkuat Grab di Indonesia, baru-baru ini meremajakan dirinya dengan meluncurkan logo baru.
Baca juga: Go-Jek Ganti Logo, Ini Artinya
Gojek juga disebut-sebut akan menjelma menjadi super-app ketimbang sekadar aplikasi pesan transportasi online, makanan, dan grocery. Hal itu tampak dari langkah mulanya merilis fitur Chat dalam aplikasi. Apakah Gojek mampu menjadi super-app terbesar se-Asia Tenggara, bahkan Asia, setara Wechat?