Bakti Budaya Djarum Foundation kembali menghibur para penikmat seni dengan menghadirkan program #NontonTeaterDiRumahAja. Nah, pada minggu ini teater yang dihadirkan bertajuk Padusi.
Pertunjukan yang diprakarsai oleh penari dan koreografer asal Sumatera Barat, Tom Ibnur, ini akan ditayangkan pada 10 dan 11 Oktober 2020 pukul 15.00 WIB di website www.indonesiakaya.com serta channel YouTube IndonesiaKaya.
Teater Padusi yang ditayangkan ini merupakan rekaman dari pementasan yang diselenggarakan pada 11 dan 12 Mei 2013 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Pementasan ini melibatkan 50 penari dan musisi ini, menampilkan tiga legenda perempuan dari Ranah Minang yang menginspirasi perempuan nasional.
Baca juga: 6 Drama Korea Baru Oktober 2020 yang Tayang di Viu
Tom Ibnur mengatakan percintaan, kesetiaan dan juga harga diri adalah topik dan tema cerita yang ditampilkan dalam lakon Padusi ini. Nantinya semua kisah akan digambarkan dengan seni drama dan tari. Tidak hanya soal kisah cinta, Padusi juga akan mengangkat cerita sejarah yang sangat kental di kalangan masyarakat Minang.
“Semoga Legenda Drama Tari (Legendra) yang ditayangkan kembali dalam kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja ini, dapat menghibur dan mengisi akhir pekan para penikmat seni di rumah, dengan sebuah pertunjukan yang kental dengan unsur budaya,” kata Tom Ibnur.
Dalam Legendra Padusi ini, Tom Ibnur juga menggandeng dua nama yang dikenal selalu menghasilkan karya yang berkualitas, yakni Rama Soeprapto sebagai sutradara dan Nia Dinata sebagai penulis naskah.
Tidak hanya itu, pertunjukan ini juga dimeriahkan oleh Sha Ine Febriyanti, Jajang C. Noer, Niniek L. Karim, Arswendy Nasution, dan Marissa Anita.
Terdapat tiga cerita budaya yang memberi inspirasi untuk Padusi saat ia pulang ke tanah leluhurnya. Cerita pertama adalah seorang bidadari bernama Puti Bungsu yang terpaksa menjadi manusia biasa dan menikah di bumi.
Baca juga: Deretan Tayangan Netflix Oktober 2020, Banyak yang Baru!
Kisah kedua, Siti Jamilah, cerminan seorang perempuan yang kecewa kepada suaminya yang telah menikah lagi dengan wanita lain, sehingga ia memutuskan untuk membunuh anak dan dirinya sendiri.
Lalu, kisah terakhir yang diangkat yaitu tentang seorang perempuan bernama Sabai nan Aluih yang menuntut keadilan karena akan dipersunting secara paksa dengan seorang datuk tua bangka, Rajo nan Panjang.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, mengatakan penampilan para pemain dan seluruh kru panggung yang luar biasa, ditambah dengan sajian multimedia yang indah dalam pertunjukan Padusi ini dapat membuat para penikmat seni di rumah terhanyut dengan kisah yang disajikan.
“Semoga sajian-sajian inspiratif dan edukatif yang kami suguhkan di tiap akhir pekan dalam program #NontonTeaterDiRumahAja dapat menjadi angin segar di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni di rumah masing-masing,” harap Renita.