Tim The Pillars Esports memperkenalkan divisi untuk game Free Fire terbarunya. Yap, tim ini diberi nama The Pillars Rapier.
Tim ini berisikan lima orang pemain dengan dipimpin oleh seorang Kapten yang merupakan salah satu mantan roster di team yang lama ‘The Pillars Claymore’ dan sempat di farewel pada Master League season 1, yaitu Edo Saputra ‘Kitket’ Butar Butar.
Sedangkan ke-empat roster lainnya merupakan anggota komunitas internal The Pillars yang terpilih dan telah berprestasi di beberapa ajang tingkat regional maupun nasional.
Mereka adalah Reza ‘Ejakk’ Sutrisno sebagai Rusher 1, Nanda ‘Captn’ Fransisco sebagai Rusher 2, James Stephan ‘Segil’ Deal sebagai Support 1 dan Yusico Iqbal ‘Dilco’ Pratama sebagai Support 2 dan Manager Wanda ‘Bio’ Persada.
Dengan hadirnya tim ‘The Pillars Rapier’, The Pillars berharap tim ini mampu mendominasi kompetisi-kompetisi Freefire dan memberikan warna di scene eSports indonesia kedepannya.
Wanda ‘Bio’ Persada, Manager Tim The Pillars Rapier menyatakan bahwa hadirnya team The Pillars Rapier di scene eSports membuktikan bahwa The Pillars benar-benar peduli kepada komunitasnya dan memberikan kesempatan untuk member komunitas terjun ke level Pro.
“Lahir dari komunitas dan bertahan hingga kini genap 17 tahun, merupakan perjalanan dan proses yang panjang dan nilai-nilai dari komunitas itu sendiri wajib di pertahankan,” kata Wanda.
Berikut roster dari THE PILLARS RAPIER?
1. tp.kitket sebagai Captain
2. tp.ejakk sebagai 1st Rusher
3. tp.captn sebagai 2nd Rusher
4. tp.segil sebagai 1st Support
5. tp.dilco sebagai 2nd Support
Baca juga: Game Parakacuk Besutan Developer Indonesia Siap Dirilis di Steam
Untuk diketahui, The Pillars Esports dibentuk oleh vokalis dari band legendaries Indonesia, Ariel Noah. Di The Pillars ini, Ariel merupakan Founder serta konseptor dari organisasi ini.
The Pillars sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 2003 yang berawal dari komunitas game Ragnarok Online, namun nama yang dipakai pada saat itu adalah Two Pillars.
Seiring dengan semakin banyaknya era turmanen online yang merambah ke mancanegara hingga menjadi cabang olah raga di Sea Games, menjadi pencerahan bagi Ariel untuk dapat berpartisipasi dan meramaikan dunia eSports di Indonesia.
Ariel mengatakan game sudah sangat berbeda dari yang pernah ia mainkan dulu. Dia sendiri mengamati perubahan objektif developer game dari awal hingga saat ini.
Baca juga: 5 Game Terbaik yang Dirilis Tahun 2020 Versi Metacritic
Game yang pada mulanya sebatas membuat event untuk gathering, tapi sekarang berubah semakin kompetitif dan dikemas sangat menarik hingga membuat para pemain game semakin terpacu untuk menjadi juara dari turnamen tersebut.
Dampak dari banyaknya turnamen yang dibuat oleh developer game, menghasilkan tumbuhnya organisasi management yang mewadahi para player dengan skill khusus.
Mereka tergabung dalam suatu grup pemain game dan bisa mendapatkan penghasilan serta panggung layaknya seorang bintang di cabang olahraga.
Hal inilah yang menginisiasi Ariel untuk dapat membawa komunitas game yang sudah 16 tahun bersama, menuju ke arah yang lebih serius yaitu tim eSports profesional.