Jual beli follower di media sosial adalah hal yang biasa terjadi. Ya, banyak orang membeli follower untuk terkenal atau mencari keuntungan.
Tapi, itu tidak berlaku di Tiongkok. Ya, negeri Tirai Bambu itu akan menangkap dan memenjarakan orang-orang yang jual beli follower.
Dilansir Abacus News, Kepolisian di Beijing baru saja menangkap seorang pria dengan nama keluarga Cai karena ketahuan menggunakan follower palsu di media sosial Weibo untuk meningkatkan popularitas seorang selebriti lokal bernama Cai Xukun atau Kun.
Baca juga: Dibanding ROG, Seberapa Layak Asus TUF dibeli?
Kecurigaan polisi setelah pada Februari lalu, ada sekitar 462 juta pengguna Weibo yang menyukai lagu baru Cai Xukun.
Rupanya, Cai ditangkap karena menggunakan aplikasi bernama Xinyuan yang bisa membuat interaksi palsu di media sosial. Aplikasi ini mampu mensimulasi akun Weibo dan membagikan konten dengan memecah enkripsi platfrom media sosial.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, Cai mendapatkan penghasilan sebesar 8 juta Yuan atau setara Rp16,6 miliar hanya dalam waktu enam bulan.
Sebenarnya jual beli follower di Weibo adalah hal yang lumrah. Banyak selebriti dan lembaga pemerintah yang menggunakan follower palsu untuk meningkatkan interaksi dan pendapatan.
Baca juga: Nintendo Ungkap Tertarik Garap Cloud Gaming
Misalnya Cai Xukun, yang memiliki 25,5 juta follower di Weibo. Berkat popularitasnya, ia berhasil menggaet produk Chanel, L’Oreal, Innisfree dan Vivo.
Namun, Weibo dan platform media sosial lainnya di Tiongkok berjanji akan menyelesaikan permasalahan follower
palsu ini.
Weibo pada Februari lalu mengatakan mendukung pemerintah untuk menindak follower palsu yang dimiliki para selebriti.
Baca juga:
Uber Segera Punya Layanan Kirim Makanan Pakai Drone