Banyak hal yang nampaknya mengerikan untuk diterima, saat menemukan sebuah iklan laptop bekas 1 jutaan di marketplace akhir-akhir ini. Dan kali ini, Skyegrid Media akan bahas beberapa tips beli laptop bekas,- terutama cara menilai kelayakan-nya sebelum diakuisisi.
Penting untuk diingat, tips berburu atau beli laptop bekas ini mungkin tidak berguna untuk kamu yang punya dana berlebih untuk membeli sebuah laptop baru bergaransi.
Tips ini saya harap, bisa membantu mereka yang punya keterbatasan alokasi dana, namun tetap butuh sebuah alat pengolah data personal, untuk menyambung produktifitas baik sekolah maupun bekerja dari rumah.
Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat berburu laptop bekas? Berikut Skyegrid Media rangkum sebagai tambahan pegangan untuk kamu.
Spesifikasi
Performa sebuah komputer, termasuk laptop, tentu sangat bergantung pada spesifikasinya. Semakin tinggi dan semakin baru spesifikasi sebuah laptop, pasti menawarkan performa dan efisiensi kerja yang semakin baik.
Tentu, konsekwensinya adalah harga yang semakin mahal. Nah, saat masuk ke ranah barang bekas, gap harga antar segmen spesifikasi tentu tak selebar saat produk tersebut masih baru.
Bahkan dengan sedikit keberuntungan saat berburu, kamu bisa dapatkan produk berspesifikasi tinggi dan lebih baru, dengan harga yang sama terjangkau.
So, rajin-rajinlah mengumpulkan ‘Wishlist’.
Semakin tua generasi komponen, pastinya disertai dengan jenis komponen pendukung yang juga sudah ‘out-date‘. Itu kenapa saya sangat menyarankan untuk membatasi generasi processor maksimal Intel core generasi 2, atau AMD APU basis Buldozer ke atas.
Mengapa? Karena nantinya kita akan kesulitan untuk menambah (upgrade) komponen,- juga beradaptasi dengan OS modern seperti Windows 10 jika versi komponen kita terlalu lama.
Baca juga: Review Sharp Aquos R Compact SHV41
Hal kedua yang juga sangat patut dipertimbangkan sebelum beli laptop bekas adalah kesehatan storage bawaan, baik itu HDD ataupun SSD jika laptop yang kamu incar sudah membekal SSD sejak awal,- atau telah mendapat upgrade dari pemilik sebelumnya.
Jika memungkinkan, tanyakan pada penjual tentang kesehatan HDD. Bisa arahkan Ia untuk menggunakan HDD sentinel untuk mengukur kesehatan HDD.
Selanjutnya tanyakan juga tentang kondisi LCD. Apakah ada kekurangan seperti dead pixel, atau mungkin malah area bergaris. Beberapa kasus kabel fleksibel yang sudah mulai getas karena panas, bisa mengakibatkan gambar sering goyang saat panel dibuka tutup.
Nilai jual sebuah laptop adalah portabilitas. Karenanya, komponen baterai sangat penting untuk diperhatikan. Sudah resiko jika baterai pada laptop lama tak lagi bekerja maksimal. Bahkan bisa jadi kita mendapat laptop dengan baterai yang benar-benar tak bisa digunakan.
Tapi selama kondisi fisik baterai dan konektor masih baik, kita masih bisa kok merestorasi kondisinya hingga kembali bisa menghidupi laptop selama jauh dari sumber listrik.
Terakhir, tanyakan lebih seksama tentang keadaan casing,- terutama engsel LCD. Karena bagian ini sangat penting saat nanti kamu gunakan. Laptop versi konsumer dengan material ABS atau Polycarbonate (plastik), umumnya punya masalah engsel.
Beberapa kasus kerusakan engsel memang masih bisa diperbaiki hanya dengan lem korea. Tapi jika sudah parah, seringkali harus dibuat ulang konstruksi penyangga agar tetap kokoh menompang panel LCD.
Kelengkapan
Terkait kelengkapan, yang bisa sarankan hanya perhatikan power adaptornya. Pastikan masih original, atau minimal punya tegangan dan ampere sesuai yang disarankan pabrikan. Pernah saya temukan, tegangan atau arus yang tidak sesuai, mengakibatkan GPU nvidia dalam laptop yang saya beli, rusak.
Selain adaptor, yang mungkin perlu diperhatikan adalah konverter. Beberapa laptop tidak dilengkapi dengan LAN adapter, atau VGA (D-Sub). Sebagai solusi, pabrikan biasanya menyertakan converter USB.
Baca juga: Motor Listrik NIU Masuk Indonesia, Tawarkan MoLis dengan Integrasi IoT
Restorasi performa
Setelah kamu mantap dengan pilihanmu, dan akhirnya mendapatkannya, langkah selanjutnya adalah merestorasi beberapa bagian agar setidaknya laptop bekas yang kita beli tersebut, bekerja semaksimal mungkin.
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membersihkan bagian dalam dari kotoran yang pastinya sudah menumpuk seumur laptop digunakan. Sebelum mulai, saya sarankan kamu cari referensi sebanyak-banyaknya di Internet agar proses bongkar-membongkar tidak menambah masalah nantinya.
Setelah kamu fahami dengan seksama, kalau bisa diluar kepala, mulailah dengan membersihkan bagian dalam laptop yang sudah kamu beli. Laptop bekas sangat berpotensi memberi ‘tambahan bonus’ berupa debu-debu yang berpotensi menghalangi kelancaran aliran keluar masuk udara.
– Thermal grease
Setelah kamu rasa sudah maksimal, langkah selanjutnya adalah mengganti thermal grease bawaan pabrik dengan yang baru. Kamu bisa beli thermal grease di toko offline maupun online dengan memperhatikan teknis spesifikasi, terutama kemampuan pendinginnya. Biasanya menggunakan satuan watt. Semakin tinggi angka kemampuan disipasi panasnya, semakin bagus.
– Quality control
Setelah urusan bersih-bersih dan restorasi cooling system selesai, coba periksa dengan teliti beberapa titik sasis seperti area engsel dan IO port. Jika kamu temukan ada yang janggal, seperti dudukan yang retak, atau bahkan patah, sebaiknya lakukan restorasi dulu sebisa mungkin. Karena jika didiamkan, lama kelamaan malah makin parah kerusakan yang ditimbulkan.
– Instal ulang OS
Langkah satu ini mungkin tidak perlu kamu lakukan jika saat laptop kamu terima, OS yang ada sudah dalam keadaan fresh atau baru di reset atau instal ulang.
Tapi jika masih ada sisa-sisa pengguna sebelumnya, sebaiknya langsung instal ulang saja. Sama seperti restorasi pendingin, kamu bisa lihat langkah-langkah instal ulang windows dari internet.
Upgrade komponen
Pastinya ada beberapa faktor terkait spesifikasi sebuah laptop bekas, yang mau tidak mau harus kita terima. Sekalipun masih dalam kondisi bagus secara kosmetik,- dan normal selama bekerja, komponen-komponen berikut saya sangat sarankan untuk segera diganti. Tujuannya tentu, mengail performa palingmaksimal dari komponen yang ada.
Terkait ganti-mengganti komponen, tentu kita dituntut menguasai beberapa hal teknis agar tidak salah beli komponen baru. Misalnya, info tentang jenis RAM dan kapasitas maksimal yang bisa ditampung si laptop, atau ukuran HDD caddy jika kamu ingin mengganti HDD kamu dengan SSD, dan memindahkan HDD bawaan sebagai secondary storage
via HDD Caddy.
Tenang saja, saat ini sudah sangat banyak video tutorial ‘bongkar laptop’ atau istilah keren-nya, ‘disassembly’, di Youtube. Yang perlu kamu perhatikan tentu saja, kesamaan tipe antara laptop kamu dengan konten video yang kamu tonton. Terkadang, kamu harus jeli hingga ke angka-angka belakang seri laptop kamu.
Sebagai contoh, laptop Samsung NP300E4X yang saya beli seharga 600 ribu rupiah, ternyata kapaitas RAM nya bisa sampai 8GB (2x 4GB). Sedangkan untuk ODD slot, masih menggunakan ODD berukuran 12mm. Jadi, saya harus beli HDD caddy berukuran 12mm juga. Cukup mudah bukan?
Kesimpulan
Menggunakan laptop bekas terbuktu bisa menjadi solusi untuk kebutuhan kerja atau belajar jarak jauh kok. Seiring berjalannya waktu, kamu bisa menambah komponen yang sekiranya bisa meningkatkan performa laptop bekas yang kamu beli, seperti mengganti HDD dengan SSD misalnya.
Saya harap, artikel ini bisa menghilangkan keraguanmu untuk lebih bijak menggunakan dana yang ada. Karena faktanya laptop-laptop bekaspun masih cukup mumpuni untuk disandingkan dengan OS moderen seperti windows 10
Memang, di sini kita butuh benar-benar teliti sebelum membeli. Gali informasi sebanyak mungkin dan pilihlah penjual yang punya reputasi baik. Selebihnya, tinggal faktor keberuntungan yang berbicara.
Ok, selamat berburu laptop bekas.