Game Battle Royale Fortnite menjadi salah satu yang populer di dunia. Banyak gamer yang mengganderungi game garapan Epic Games ini.
Namun, rupanya Fortnite juga menjadi game favorit para penjahat. Yap, mereka memanfaatkan mata uang in-game di Fortnite, V-Buck, untuk mencuci uang hasil kejahatan.
Dilansir Dexerto, The Independent bersama perusahan keamanan siber, Sixgill, melalukan riset tentang modus yang dilakukan penjahat di Fortnite.
Baca juga: Tips Main Barbar di PUBG Mobile, Dijamin Nggak ‘Back to Lobby’
Hasil riset itu menjelaskan, para penjahat di Fortnite mencuci uang hasil kejahatannya dengan membeli V-Bucks dan menjualnya lagi dengan harga murah kepada pemain lain.
Cara kerja penjahat itu adalah membeli V-Bucks dari membobol kartu kredit seseorang. Dan, para penjahat biasanya menjual V-Bucks tersebut di dark web.
“Penjahat di Fortnite melakukan penipuan kartu kredit dan membelanjakan V-Bucks di Fortnite,” kata Benjamin Preminger, Senior Intelligence Analyst Sixgill.
Baca juga: Ini Spesifikasi PC untuk Far Cry: New Dawn
V-Bucks dengan harga murah tentu menjadi sangat menggiurkan bagi para pemain Fortnite. Dari sini lah mereka (para penjahat) mendulang banyak uang.
Namun, modus ini sulit dilacak karena biasanya penjahat menerima pembayaran dari penjualan V-Bucks dengan menggunakan Bitcoin.
Tidak diketahui berapa jumlah uang didapat para penjahat lewat modus cuci uang di Fortnite.
Namun, dari hasil temuan Sixgill, dalam 60 hari terakhir, ada sekitar US$250 ribu atau setara Rp3,5 miliar dari penjualan item Fortnite di Ebay.