Pandemi Covid-19 yang menyebar secara masif di Indonesia tidak hanya menghantam sektor kesehatan, ekonomi, maupun pariwisata. Sektor lain, termasuk seni budaya juga mengalami guncangan hebat.
Ragam pertunjukan dan festival seni dibatalkan atau ditunda hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Hal ini tentunya berdampak langsung terhadap para pekerja seni yang menggantungkan hidup dari panggung ke panggung.
Keprihatinan akan hilangnya ruang kreasi bagi pekerja seni akibat pandemi Covid-19 ini mendorong musisi Oppie Andaresta untuk menggelar kegiatan yang bertajuk Guyub Sore. Kegiatan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini menjadi ruang bagi para musisi dan pekerja seni untuk berbagi cerita dan tampil dari rumah mereka masing-masing.
Oppie Andaresta mengatakan dua tahun ini saya sudah biasa bikin acara untuk para pelaku seni dan musisi tradisi tapi situasi pandemi ini tidak memungkinkan untuk menggelar panggung-panggung yang menampilkan orang banyak.
Baca juga: Lionsgate Tunda Jadwal Tayang 4 Film karena Pandemi COVID-19
“Guyub Sore ini menjadi respon dari keresahan teman-teman yang menggantungkan hidupnya dari berkesenian. Pandemi ini membuat mereka bisa tampil di panggung yang artinya tidak ada pemasukan karena bagi mereka harus ada panggung untuk bisa hidup. Acara ini menjadi panggung untuk para pelaku seni, khususnya di daerah meski dalam bentuk virtual,” ujar Oppie.
Guyub Sore ini menampilkan pelaku seni dari berbagai bentuk, antara lain sastra, musik, hingga dongeng nusantara. Dengan konsep ngabuburit, Oppie dan para pelaku seni ini akan mengisi sore dengan ngobrol santai dan menampilkan karya seni dari rumah masing-masing.

Acara yang digelar sejak tanggal 7 hingga 19 Mei 2020 ini digelar setiap pukul 16.00 WIB yang disiarkan secara langsung melalui instagram live di akun @oppieandaresta.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan, pandemi Covid-19 ini membuat perubahan dimensional dalam dunia seni pertunjukan. Ruang pentas yang identik dengan bangunan fisik kini berpindah dalam ruang daring (online).
Baca juga: Netflix Rilis Trailer Perdana Serial Komedi Space Force
“Kita harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru ini agar ekosistem industri seni pertunjukan ini tetap bertahan. Menonton seni pertunjukan melalui layar gawai, laptop, maupun televisi tentu terasa berbeda dengan menyaksikan langsung di pentas atau gedung pertunjukan. Namun, ruang daring menghapus keterbatasan ruang dan memberikan kesempatan menonton yang sama bagi para penikmat seni di berbagai daerah,” kata Renitasari.
“Guyub Sore yang diinisiasi oleh Oppie Andaresta ini salah satu bentuk program yang menjadi wadah bagi para pelaku seni, baik di Jakarta maupun di daerah untuk tetap kreatif dalam berkarya yang patut kita dukung dan apresiasi,” lanjutnya.
Hari, tanggal | Nama Pelaku Seni | Bidang | Lokasi |
Kamis 07 Mei 2020 | Bagus Mazasupa | Musisi | Yogyakarta |
Sabtu 09 Mei 2020 | Bimbim Slank | Musisi | Jakarta |
Senin 11 Mei 2020 | Nova Ruth | Musisi | Malang |
Rabu 13 Mei 2020 | Bagong Soebardjo | Wayang Dongeng | Yogyakarta |
Jumat 15 Mei 2020 | Ucok Hutabarat & Denny Dumbo | Musisi | Yogyakarta |
Sabtu 16 Mei 2020 | Joko Pinurbo | Penyair | Yogyakarta |
Minggu 17 Mei 2020 | Bonita & Adoy | Musisi | Salatiga |
Selasa 19 Mei 2020 | Kak Resha | Pendongeng | Depok |
“Situasi pandemi ini membuat kita harus beradaptasi dengan keadaan baru seperti saat ini dan para pelaku seni bisa bertahan dengan tetap kreatif menggunakan ruang virtual. Kita harus tetap berusaha membuat sebuah tontonan yang menginspirasi, bermanfaat dan tetap mengangkat budaya Indonesia. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, kita tetap kreatif dan tetap manggung meski secara virtual. Semoga berguna dan berkah,” tutup Oppie.