Seperti kita ketahui, film Justice League (2017) disutradarai oleh Zack Snyder (300). Tapi pada akhirnya di pertengahan posisinya diganti oleh sutradara The Avengers (2012), Joss Whedon.
Pergantian tersebut tentunya dikarenakan Snyder yang kala itu harus menangani emosinya yang amat sangat setelah putri tercintanya meninggal dunia.
Walau Whedon mengaku hanya tinggal menyempurnakan saja, tapi terlihat dan terasa banget perbedaannya. Justice League menjadi jauh lebih “cerah”. Melihat fakta ini, kitapun menjadi penasaran. Apakah penunjukkan Whedon dilakukan langsung oleh Snyder?
Melalui perhelatan Justice Con baru-baru ini, akhirnya Snyder angkat bicara terkait permasalahan tersebut. Jadi menurutnya, ia kala itu memang diberikan kebebasan oleh pihak Warner Bros untuk melanjutkan produksi atau, absen dulu.
Baca juga: Disney Tunda Jadwal Rilis Film Avatar 2 dan Star Wars Terbaru
Namun ternyata, untuk urusan sosok sutradara yang dipilih untuk menggantikan dirinya (kalau ia memutuskan absen dulu), bukanlah keputusannya.
Yang menentukan sosok penggantinya adalah pihak “komite”. Dengan kata lain, adalah pihak WB yang menunjuk Whedon.
Dikarenakan hal tersebut, Snyder pun bisa fokus 100 persen untuk mengobati emosi terhadap putrinya. Dan kalau dipikir ada positif dan negatif dari hal ini.
Baca juga: Paramount Umumkan Tanggal Rilis Sonic The Hedgehog 2
Positifnya itu tadi. Pergantian ini bisa memberikan waktu banyak ke Snyder untuk berduka pada putri tercinta. Tapi di sisi lain, negatifnya, Snyder gak bisa memberikan pengawasan yang pas (proper) ketika Whedon menangani filmnya.
Dan juga hingga detik ini, baik Snyder atau WB belum memberikan penjelasan yang pasti terhadap latar belakang mereka menunjuk Whedon sebagai penggantinya. Walau memang, bisa diasumsikan kalau latar belakangnya bisa dikarenakan hasil kerjanya yang keren di dunia sinematik Marvel (MCU).
Tapi kalaupun alasannya memang demikian, kenapa juga Snyder setidaknya dilibatkan untuk memberikan input pilihannya? Atau setidaknya, ya, diberitahu saja.
Kenapa tidak demikian, ya? Apakah mungkin ada masalah terselubung antara keduanya sehingga menjadi demikian? Untung saja hasil akhirnya cukup baik (walau memang masih banyak dikritik juga oleh fanboy dan kritikus). Kalau menurut pendapatmu bagaimana, nih?